Selasa 22 Oct 2019 13:29 WIB

IPNU Ingatkan Jokowi Pilih Menteri Agama dari NU

Kontribusi NU dalam memenangkan Jokowi-Maruf dinilai cukup besar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan usai upacara pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan usai upacara pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penyusunan kabinet di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) memunculkan aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk dari Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani.

Dia mengatakan, presiden Jokowi harus memilih menteri dengan mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif. Menurut dia, politik keterwakilan harus menjadi salah satu pertimbangan presiden, sehingga ia mengingatkan agar Jokowi memilih Menteri Agama dari kader NU.

Baca Juga

"Pos Menteri Agama semestinya diisi oleh kader NU. Bisa dari kalangan partai atau pengurus NU. Kenapa kader NU? Komitmen NU cukup jelas dan tegas tentang keberagamaan di Indonesia," ujar Aswandi kepada Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (22/10).

Aswandi mengingatkan, kontribusi warga NU dan para Masyayikh NU dalam memenangkan Jokowi-Kiai Ma'ruf dalam Pemilu 2019 lalu cukup besar. Karena itu, menurut dia, sudah seharusnya pos menteri agama diperuntukkan kader NU.

"Bagaimana para masyayikh turun gunung untuk memenangkan Pak Jokowi. Seperti Syaikhona Almarhum KH. Maimoen Zubair,  Habib Luthfi dan banyak tokoh lainnya. Pak Jokowi mestinya takdim dengan beliau-beliau. Ingat Jas Hijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama," ucap Aswandi.

Dia mengatakan, komitmen presiden untuk menyerahkan posisi menteri agama kepada kader NU harus dapat direalisasikan dalam penyusunan kabinet Jokowi jilid kedua ini. Apalagi, menurut dia, banyak kader NU yang pantas menjabat sebagai menteri agama, baik yang menjadi pengurus NU maupun yang bertebaran di berbagai partai politik.

"NU banyak stok berkualitas untuk mengisi pos menteri agama. Bisa dari pengurus maupun dari partai politik. Pak Jokowi bebas memilih, asal kader NU dan dekat dengan ulama," kata Aswandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement