Selasa 22 Oct 2019 06:21 WIB

Kebakaran Hutan Picu Angin Kencang di Kota Batu

Kota Batu dilanda angin kencang yang menyebabkan seribuan warga mengungsi.

Red: Nur Aini
Suasana posko pengungsian warga yang terdampak bencana angin kencang di Kota Batu, Senin (21/10).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Suasana posko pengungsian warga yang terdampak bencana angin kencang di Kota Batu, Senin (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, Jawa Timur menyebutkan, berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai angin kencang di daerah Cangar, Batu disebabkan karena adanya pemanasan yang kuat akibat kebakaran hutan atau lahan di sekitar daerah tersebut.

"Sehingga udara dapat terangkat dengan kuat dan cepat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Senin (21/10).

Baca Juga

Ia mengemukakan, apabila pemanasan yang demikian terjadi di suatu tempat, di tempat itu seolah-olah terjadi kekosongan udara yang dengan cepat pula diisi oleh udara sekitarnya. Sehingga daerah tersebut menjadi daerah pumpunan angin dan pengumpulan udara.

"Pengumpulan udara yang berlangsung sangat cepat menimbulkan pusaran angin," ucapnya.

Ia mengatakan, pusaran angin seperti kejadian tersebut paling sering terjadi di padang pasir, dan dapat mengangkut debu, pasir atau benda-benda ringan lainnya.

"Sesuai dengan prediksi kami, kondisi itu tidak akan berlangsung lama," katanya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebelumnya memastikan bahwa kebutuhan dasar seribuan pengungsi korban bencana angin kencang di Kota Batu terpenuhi. Khofifah mengatakan, dirinya telah memastikan tiga kebutuhan dasar para pengungsi tersebut bisa dipenuhi oleh Pemerintah Kota Batu. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan bantuan berupa pakaian, makanan, alas tidur, dan lainnya.

Bencana angin kencang melanda tiga desa di wilayah Kota Batu, Jawa Timur pada Sabtu (19/10) dan Ahad (20/10) lalu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan sedikitnya 1.183 orang mengungsi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement