REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Ribuan warga di sejumlah desa di Kabupaten Kuningan hingga kini masih mengalami kekurangan air bersih. Bantuan air bersih pun terus didistribusikan untuk membantu mereka.
Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, sejak 9 Agustus 2019 – 21 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB, tercatat ada 9.777 warga atau 3.980 kepala keluarga (KK) yang mengalami kekurangan air bersih. "Warga yang terdampak kekurangan air bersih itu tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin (21/10).
Adapun sepuluh desa yang mengalami kekurangan air bersih itu adalah Desa Cihanjaro, Simpayjaya, dan Sukasari di Kecamatan Karangkancana. Selain itu, Desa Cileuya dan Cimahi di Kecamatan Cimahi serta Desa Baok di Kecamatan Ciwaru.
Selain itu, desa yang juga mengalami krisis air bersih adalah Desa Cibulan dan Legok di Kecamatan Cidahu, serta Desa Kertawana dan Kalimanggis Wetan di Kecamatan Kalimanggis. Agus menyatakan, untuk membantu warga yang mengalami kekurangan air bersih itu, bantuan air bersih terus didistribusikan. Sejak 9 Agustus hingga 21 Oktober 2019, total bantuan air bersih yang disalurkan ke desa-desa yang mengalami kekurangan air bersih sudah mencapai 1.562.000 liter.
Dari jumlah tersebut, distribusi air bersih terbanyak dilakukan untuk warga Desa Cileuya sebanyak 459 ribu liter, Desa Cihanjaro 333 ribu liter, Desa Simpayjaya 327 ribu liter dan Desa Sukasari 194 ribu liter. Sedangkan untuk Desa Baok, bantuan air bersih yang disalurkan sebanyak 95 ribu liter, Desa Kertawana 49 ribu liter, Desa Cimahi 48 ribu liter, Desa Kalimanggis Wetan 40 ribu, Desa Cibulan 9 ribu liter dan Desa Legok 8 ribu liter. "Bantuan air bersih itu tidak hanya dari BPBD Kuningan, tapi juga dari berbagai pihak lainnya," kata Agus.
Adapun pihak-pihak yang selama ini memberikan bantuan air bersih bagi daerah-daerah yang mengalami kekurangan air bersih itu adalah Husnul Khotimah Kuningan, PDAM, Baznas AMCF dan Polres Kuningan. Selain itu, pihaknya lainnya adalah PMI, AS Putra, JKR, KIS, Korpri, PKK/PUI, ISSK, Al Mutazam, Gapensi dan Black Horse.