REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinisi Lampung akan mengembngkan kawasan terintegrasi pariwisata di Bakauheni, Lampung Selatan. Hal tersebut kna dilakukan bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), dan PT Hutama Karya (Persero).
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan pengembangan kawasan Bakauheni akan mendukung program pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak utama perekonomian. "Kami optimistis dapat menjadikan Bakauheni bukan hanya sebagai tempat penyeberangan, namun juga lokasi wisata baru yang favorit bagi wisatawan," kata Ira, Ahad (20/10).
Pengembangan kawasan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dengan Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi, Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, dan Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer.
Ira mengatakan Bakauheni merupakan wilayah potensial sebagai kawasan pariwisata mengingat Lampung Selatan memiliki potensi wisata yang sangat besar melalui kekayaan alam yang indah, banyak lokasi pantai yang menarik, konservasi, hingga Menara Siger. Sehingga, kata dia, bisa menjadi alternatif wisata baru selain Bandung dan Puncak di Jawa Barat.
Direktur Utama, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero),Dirut ASDP, Ira Puspadewi
Sebagai referensi kota yang memiliki kawasan terintergrasi pariwisata antara lain wilayah Nusa Dua, Bali yang dikelola ITDC. Di wilayah tersebut memiliki jumlah pengunjung 1,3 juta orang pertahun, dimana satu juta oengunjungnya adalah turis asing.
Sementara di Provinsi Lampung sendiri terdapat 8,29 juta penduduk. Dengan adanya pengembangan kawasan terintegrasi pariwisata ini dan potensi pergerakan masyarakat yang menyeberang Merak-Bakauheni hingga lima juta orang per tahun, perseroan berharap Bakauheni dapat menjadi alternatif wisata baru dan menjadikan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.
Apalagi, menurut Ira, ASDP telah menghadirkan Terminal Eksekutif Anjungan Agung yang akan mendukung rencana pengembangan kawasan terintegrasi pariwisata Bakauheni. Terminal eksekutif baru ASDP di Pelabuhan Bakauheni telah dilengkapi kawasan komersial seperti mal dengan desain interior yang megah dan modern.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan dengan terbukanya konektivitas melalui pembangunan Jalan Tol Sumatera dapat membuka peluang investasi di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Hal tersebut baik dari sektor industri maupun pariwisata.
Arinal mengatakan kawasan terintegrasi pariwisata yang akan dikembangkan ini dapat menjadi salah satu Destinasi Wisata utama di Indonesia mampu menarik kunjungan wisatawan. "Ini baik turis asing maupun lokal, serta menyerap tenaga kerja lokal dan memberdayakan ekonomi masyarakat Lampung," jelas Arinal.
Kawasan terintegrasi pariwisata di Bakauheni, Lampung mengusung konsep Bakauheni Harbour City dimana area pembangunan terletak sebelum gerbang masuk tol Bakauheni Selatan. ITDC akan bertindak sebagai pengelolanya selaku BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata yang telah sukses mengembangkan Nusa Dua, Bali dan Mandalika, NTB.
Selain itu, pengembangan juga akan dilakukan di atas lahan milik PT Hutama Karya (Persero) dan Pemprov Lampung. Dengan demikian, total kawasan terintegrasi pariwisata Bakauheni nantinya akan mencapai areal seluas 173,9 ha.
Ira menambahkan, keterlibatan Hutama Karya dalam proyek tersebut juga akan membuat pengembangan kawasan pariwisata terpadu di Bakauheni menjadi makin strategis. Sebab Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans-Sumatera yang membuat perjalanan darat Lampung-Sumatera Selatan bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam. Rahayu Subekti