Senin 21 Oct 2019 07:08 WIB

Jokowi Saat Pelantikan: Layani Rakyat!

Presiden menyampikan lima visi untuk lima tahun ke depan.

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato awal masa jabatan saat acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato awal masa jabatan saat acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin akhirnya menjalani prosesi pelantikan sebagai presiden-wakil presiden terpilih periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Ahad (20/10). Dalam pidato selepas pelantikannya, Jokowi menekankan pentingnya jajaran kabinet di pemerintahan mendatang memastikan masyarakat terlayani oleh program-program pemerintah.

"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya dengan memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," kata Jokowi saat membacakan sumpah jabatan.

Baca Juga

Setelah Jokowi membacakan sumpah jabatan, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin kemudian membacakan sumpah jabatannya. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin dengan seluruh pimpinan MPR.

Ketua MPR Bambang Soesatyo kemudian menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi dan Ma’ruf Amin yang telah resmi menjadi presiden dan wakil presiden selama lima tahun mendatang. "Atas nama pimpinan anggota MPR dan seluruh rakyat Indonesia, selamat kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Prof Kiai Haji Ma’ruf Amin yang telah memperoleh kepercayaan rakyat Indonesia," ujar Bambang Soesatyo.

Selepas pelantikan itu, Presiden Jokowi kemudian menyampaikan pidatonya. “Saya sering ingatkan ke para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan,” kata Presiden di hadapan para anggota dewan, para pimpinan parpol, presiden dan wakil presiden terdahulu, serta pimpinan dan perwakilan negara-negara sahabat, kemarin.

Menurut Jokowi, selama ini birokrasi sering kali melaporkan bahwa program yang dirancang sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai. “Kalau ditanya, jawabnya, ‘Program sudah terlaksana, Pak.’ Tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya,” kata Jokowi.

Ia kemudian mengibaratkan pelaksanaan program tersebut seperti pesan pendek di aplikasi percakapan. Menurut dia, pesan tersebut tak boleh hanya sekadar “delivered”, tetapi juga harus dipastikan sampai pada penerima pesan.

“Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat,” kata Presiden.

Presiden juga menyampaikan rencana pembangunannya lima tahun mendatang. Di antaranya, memprioritaskan pembangunan SDM melalui endowment fund alias dana wakaf dan penguasaan teknologi.

photo
Relawan Jokowi mengibarkan bendera raksasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Ahad (20/10/2024).

Jokowi juga menjanjikan kelanjutkan pembangunan infrastruktur dengan tujuan utama mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Ia juga menyampaikan akan melakukan penyederhanaan regulasi dengan menerbitkan undang-undang omnibus yang akan merevisi sejumlah beleid lain sekaligus. Penyederhanaan birokrasi, pemangkasan prosedur, serta mekanisme hukuman untuk menteri dan birokrat juga akan diterapkan.

“Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat, dan birokrat agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot,” kata Presiden.

Ia juga menjanjikan transformasi ekonomi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern.

Di awal pidato, Jokowi juga menyampaikan mimpinya menjadikan Indonesia masuk dalam lima besar ekonomi dunia pada 2045 mendatang. Tepat 100 tahun kemerdekaan nanti, Jokowi yakin Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Indonesia juga diyakini naik kelas sebagai negara maju pada 2045 dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.

"Itulah target kita bersama. Mimpi kita di tahun 2045, produk domestik bruto Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS. Indonesia sudah masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," ujar Jokowi.

Jokowi yakin target tersebut bisa dicapai karena bukan berdasarkan hitung-hitungan kosong. Ia menyampaikan, target untuk menjadi lima besar ekonomi dunia sangat masuk akal. Namun, menurut dia, memang perlu kerja keras untuk mencapainya. "Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang (sangat) kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru," katanya.

Jokowi kemudian mengakhiri pidatonya dengan mengutip peribahasa Bugis/Makassar. “pura babbara’ sompekku. Pura tangkisi’ golikku. Layarku sudah terkembang. Kemudiku sudah terpasang. Kita bersama menuju Indonesia maju!” n dessy suciati saputri/sapto andika candra. ed: fitriyan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement