Senin 21 Oct 2019 01:45 WIB

Angin Kencang, Satu Warga Meninggal dan 1.200 Orang Ngungsi

Bencana angin kencang telah berlangsung sejak Sabtu malam.

Bangunan rusak akibat angin kencang.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Bangunan rusak akibat angin kencang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satu orang tewas dan seribuan warga yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah tersebut sejak Sabtu (19/10).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito mengatakan, hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi dan satu orang meninggal dunia akibat bencana angin kencang yang menerjang Desa Sumber Brantas.

Baca Juga

"Satu orang meninggal dunia, dan beberapa orang mengalami luka-luka serta gangguan saluran pernapasan. Saat ini ada kurang lebih 1.216 pengungsi," kata Sasmito, seperti dilansir Antara di Kota Malang, Jawa Timur, Ahad.

Kejadian bencana angin kencang tersebut terjadi mulai Sabtu (19/10) kurang lebih pukul 23.30 WIB. Pada Ahad (20/10), berdasarkan laporan BPBD Kota Batu embusan angin kencang belum berhenti.

Ada sebanyak tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

Berdasarkan data BPBD Kota Batu, hingga pukul 22.30 WIB, sudah ada lebih dari 1.000 orang pengungsi. Dari total jumlah tersebut, terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo, dan SDN 1 Punten.

Pengungsi terbanyak ditempatkan di Balai Desa Punten, dan Posko BPBD Kota Batu kurang lebih sebanyak 900 orang. Sementara satu korban meninggal atas nama Sodiq, akibat tertimpa pohon yang tumbang pada saat angin berembus sangat kencang.

Akibat angin kencang tersebut, banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun fasilitas umum. Selain itu, aliran listrik juga padam yang berdampak pada terganggunya jaringan komunikasi.

"Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum," kata Sasmito

Setidaknya ada 20 rumah rusak di Desa Sumbergondo, dan kerusakan pada fasilitas umum, jaringan komunikasi, serta jaringan listrik. Para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan bahan makanan, air mineral, perlengkapan bayi, dan selimut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement