Ahad 20 Oct 2019 20:32 WIB

Usai Pelantikan, Paloh tak Tahu Finalisasi Formasi Kabinet

'Saya belum bicara. Nasdem belum diajak bicara,' kata Paloh.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan dirinya tidak mengetahui formasi akhir kabinet yang disusun Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, hingga Jokowi sudah dilantik pada Ahad (20/10), ia tetap mengaku tidak tahu mengenai anggota Kabinet Kerja II.

"Kan udah jujur betul-betul, sampai menit ini, tidak tahu malam ini atau besok ada perubahan saya tidak tahu, besok barangkali kalau beliau sibuk. Saya belum bicara, Nasdem belum diajak bicara," kata Surya Paloh usai pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahad.

Baca Juga

Paloh pun kembali mengklaim, Partai Nasdem tak pernah mengajukan atau menuntut Jokowi soal jatah menteri. "Saya terserah pada presiden, itu kan konsekuensi dukungan tanpa syarat kan begtu, tidak usah banyak tanya-tanya," ujar dia.

Terkait pelantikan Jokowi, Paloh menilai, Jokowi menunjukkan sikap sudah siap bekerja sedari awal. Bahkan, Jokowi dianggap siap mengambil langkah bila kebijakannya tak sesuai rencana atau jalan di tempat, seperti yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya.

Ia pun berharap, Jokowi bisa memperbaiki kinerjanya pada periode pertama. "Saya harapkan, bagaimanapun juga administrasi roda pemerintahan tahap kedua harus lebih baik. Output kinerjanya dibandingkan apa yang sudah dicapai. Kalau sudah baik selama ini maka harus lebih baik," kata dia.

Dalam pidato pelantikannya, Jokowi menyampaikan lima poin utama dalam menjalankan pemerintahannya lima tahun ke depan. Lima poin itu yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM), kelanjutan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, pemangkasan birokrasi dan transformasi ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement