REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan radar pertahanan udara untuk pengamaman rangkaian pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Personel TNI AU yang terlibat dalam Satgas Pengamanan berjumlah 500 orang.
"Personel yang terlibat lebih kurang 500 personel, terdiri dari penerbang, teknisi, radar, pengatur lalu lintas udara, paskhas, polisi militer, intelijen, logistik dan kesehatan," jelas Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Fajar Adriyanto, saat dikonfirmasi, (20/10).
Ia mengatakan, TNI AU mengerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki. Alutsista-alutsista itu, yakni pesawat tempur F16 Fighting Falcon, pesawat intai Boeing B737, pesawat terbang tanpa awak (PTTA), pesawat VVIP/VIP, pesawat angkut C130 Hercules dan CN295, helikopter VVIP/VIP dan SAR, radar pertahanan udara, serta rudal anti serangan udara.
Menurut Fajar, Satgas Pengamanan TNI AU bertugas mengamankan wilayah udara nasional, khususnya wilayah udara Ibu Kota. Selain itu, mereka juga akan mengamankan penerbangan dan pesawat khusus yang digunakan tamu-tamu negara, mengamankan perimeter bandara baik di HLP maupun CGK, dan bersiaga melakukan penyelamatan via udara dalam keadaan darurat.
"Kasau beserta pejabat TNI AU memantau situasi wilayah udara nasional di Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional (Popunas) di Markas Kohanudnas, Halim Perdanakusuma Jakarta," tuturnya.