Jumat 18 Oct 2019 20:40 WIB

Ibu Kota Baru di Kaltim Ditarget Diakui ASEAN

Kementerian PUPR mengharapkan ibu kota baru di Kaltim juga menjadi ibu kota ASEAN.

Red: Nur Aini
Foto aerial bekas tambang batu bara di kawasan ibu kota negara baru, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto aerial bekas tambang batu bara di kawasan ibu kota negara baru, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ingin ibu kota baru di Kalimantan Timur bisa menjadi ibu kota di ASEAN sebagai representasi kemajuan bangsa Indonesia.

"Ibu kota negara yang baru bukan hanya mewujud menjadi ibu kota negara Indonesia, namun juga harus lebih optimis menjadikannya sebagai ibu kota bagi Asia Tenggara," kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dalam Rapat Penjelasan Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara di Jakarta, Jumat (18/10).

Baca Juga

Anita menuturkan ibu kota negara (IKN) diharapkan dapat menjadi "Smart Metropolis", yakni tempat di mana talenta-talenta terbaik nasional dan internasional akan tinggal dan bekerja.

"Jadi kota ini harus memiliki semua fasilitas terbaik di Asia Tenggara dari sisi pendidikan, kesehatan, teknologi, dan riset," ujarnya.

IKN juga memiliki visi besar untuk menjadi katalis dalam peningkatan peradaban manusia Indonesia dan menjadi representasi kemajuan bangsa yang unggul yang akan menjadi contoh bagi pembangunan kota-kota di Indonesia ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan ibu kota baru diharapkan tidak menjadi kota yang biasa saja tapi punya daya saing dengan ibu kota negara lain.

"Bahkan bisa lebih baik dari ibu kota negara lain sehingga kita harapkan ibu kota negara juga menjadi titik pertumbuhan yang sifatnya internasional," tuturnya.

Kementerian PUPR menggelar Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang berhadiah total Rp 5 miliar. Tujuan dari sayembara tersebut yaitu untuk memperoleh berbagai ide atau gagasan desain kawasan melalui partisipasi luas bagi seluruh masyarakat khususnya yang memiliki kepedulian dan atau keahlian di bidang arsitektur, perencanaan, dan perancangan kota di Indonesia.

Desain kawasan IKN juga diharapkan dapat mewujudkan secara maksimal tiga kriteria utama dalam menuju visi IKN yang berjangka panjang yakni mencerminkan identitas bangsa; menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan; dan mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement