Sabtu 19 Oct 2019 14:13 WIB

Industri di Cina Banyak Relokasi, Jabar Proaktif Cari Celah

Jawa Barat berupaya mengambil kesempatan maraknya relokasi industri di Cina.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat tengah berupaya mengambil kesempatan dari maraknya relokasi industri yang terjadi di Cina.

Dia menyebutkan, saat ini mayoritas pemilik usaha yang melakukan relokasi tersebut menyasar negara-negara di kawasan Asia Tenggara sebagai tempat berbisnis yang baru.

"Jabar sedang mengambil kesempatan dari terjadinya relokasi-relokasi industri di Tiongkok ke Asia Tenggara," ungkap Emil, sapaan akrabnya ketika ditemui selepas menghadiri West Java Investment Summit 2019 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (18/10/2019).

AYO BACA : West Java Investment Summit Hasilkan Perjanjian Senilai Rp53,8 Triliun

Dia mengatakan, saat ini terdapat sekitar 70.000 perusahaan asal Taiwan di Cina. Namun, hampir separuhnya akan berpindah ke negara-negara di Asia Tenggara.

"Setengahnya akan pindah ke Asia Tenggara, tapi mereka larinya banyak ke Vietnam. Nah ini membuat presiden bertanya-tanya," ungkapnya.

Untuk itu, dia mengatakan, akan berupaya memasarkan Jabar sebagai salah satu tempat terbaik untuk berinvestasi di Asia Tenggara. "Kami bersama tim selalu proaktif meyakinkan Jabar adalah tempat terbaik (untuk berinvestasi) , beitu pula dengan infrastruktur yang juga terbaik," jelasnya.

AYO BACA : Ridwan Kamil Bawa Pulang Investasi Asing Senilai Rp100 Triliun

Upaya tersebut salah satunya dipasarkan lewat tawaran kerjasama vokasi dan riset. Bentuknya dapat berupa keringanan pajak bagi industri.

"Ada rencana bila industri membuka vokasi seperti teaching factory di pabriknya, ada pembebasan pajak sampai 200%. Sementara, kalau mengembangkan riset bisa sampai 300%," jelas Emil.

Guna memastikan proses investasi berjalan mudah dan lancar, Emil mengatakan pihaknya telah menyediakan tempat aduan bagi masyarakat maupun pebisnis yang mengalami ketidaknyamanan selama memantau maupun menjalankan investasi.

"Yang jelas kita terus perbaiki sistem yang sudah ada. Kita sudah launching Siberli (Sistem Informasi Saber Pungli), sehingga warga dan individu maupun pebisnis bisa lapor via online bila ada pihak yang merugikan. Kita pantau kerjasama dan memastikan bisnis di Jabar bisa berlangsung dengan baik," ungkapnya.

AYO BACA : Tarik Investor, Pemprov Jabar Gelar West Java Investment Summit 2019

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement