REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, sebanyak 31 ribu personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah diterjunkan untuk mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung DPR RI Jakarta, Ahad (20/10) mendatang.
Argo menyebut, personel gabungan itu diterjunkan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat termasuk tamu negara asing yang akan menghadiri acara pelantikan.
"Dengan adanya pelantikan tersebut, untuk menjaga harkat dan martabat negara karena diliput media asing dan juga dihadiri oleh pimpinan negara-negara sahabat dan negara asing, dari Polda Metro Jaya sudah menyiapkan ada sekitar 31 ribu personel gabungan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (18/10).
Argo menjelaskan, para personel tersebut akan dibagi menjadi tiga ring pengamanan. Ring pertama, yakni ruangan pelantikan di gedung DPR RI, Jakarta Pusat. Personel Paspampres juga turut dilibatkan guna membantu pengamanan di ring pertama tersebut.
"Ring kedua di (dalam) kawasan gedung DPR, di sana ada TNI dan Polri yang menjaga. Kemudian, ring ketiga juga ada di sekitar kawasan Gedung DPR, TNI dan Polri juga yang menjaga di sana," ungkap Argo.
Ia menambahkan, disiapkan pula pengawalan guna mengamankan para tamu dari negara sahabat yang akan menghadiri acara pelantikan tersebut. Pihak kepolisian akan mengawal iring-iringan tamu negara asing hingga ke Gedung DPR RI, Jakarta.
Argo pun berharap agar pelaksanaan pelantikan tersebut bisa berjalan dengan lancar. Sehingga dapat memberikan contoh sebagai negara demokrasi yang baik kepada dunia internasional.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI. Argo menjelaskan, rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional. "Kemudian untuk lalu lintas nanti situasional dan sudah direncanakan oleh Ditlantas. Nanti kita akan melihat situasi seperti apa," ujar Argo.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut, akan menambah jumlah personel pengamanan saat pelantikan presiden dan wakil presiden.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf mengatakan, alasan penambahan jumlah personel itu untuk mengantisipasi aksi terorisme, seperti peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
"Kita perketat (pengamanan), mungkin yang dulunya sekian anggota, nanti ditambah dua kali lipat. Yang dulu biasanya 1.500 (personel Lantas), sekarang (saat pelantikan) sebanyak 3.000-an anggota dikerahkan," kata Yusuf di Jakarta, Ahad (13/10).