Jumat 18 Oct 2019 14:55 WIB

Hasto Beri Sinyal Risma akan Jadi Menteri Jokowi

PDIP akan mendapat kursi menteri terbanyak dibandingkan parpol lain.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberi sinyal kemungkinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk jajaran menteri pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Hasto menyebut akan ada kepala daerah dari PDI Perjuangan yang dipromosikan sebagai menteri.

"Nanti ada kepala daerah yang dipromosikan jadi menteri. Ini sekaligus memperkuat tradisi demokrasi dari bawah yang dipelopori PDIP," kata Hasto di Surabaya, Jumat (18/10).

Baca Juga

Hasto mengungkapkan, sebagai partai pengusung utama Jokowi-Ma'ruf, PDIP akan mendapatkan kursi menteri terbanyak dibandingkan partai politik lainnya. Namun demikian, kata Hasto, PDI Perjuangan tetap membuka lima pintu utama untuk merekrut calon menteri.

"Pintu tersebut adalah dari partai politik (kader internal), kalangan profesional, lalu kepala daerah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta tokoh nasional dan tokoh masyarakat," ujar Hasto.

Khusus untuk kepala daerah, Hasto menjelaskan, Megawati Soekarnoputri telah mempelopori sebuah kematangan demokrasi. Kepemimpinan tingkat nasional dibentuk mulai proses dari bawah, seperti Jokowi dari wali kota, gubernur, hingga presiden.

Hasto menyebut sejumlah kepala daerah di Jawa Timur memang mempunyai kapasitas bagus. Beberapa kepala daerah yang disebut di antaranya Bupati Ngawi Budi Sulistyono alias Kanang, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Sekarang Ibu Risma sudah menjadi Ketua DPP Partai. Kalau di dalam profiling presiden baik, tentu saja hal tersebut dikonsultasikan dan didialogkan ke Megawati Soekarnoputri. Sebab, dalam proses pengajuan menteri tidak seperti pengajuan proposal tapi dengan dialog," ujar Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement