REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi memprakirakan sebagian besar wilayah Jambi masih diselimuti kabut asap pada pagi hari. Sementara itu hujan dengan intensitas ringan diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah pada siang hari.
"Kemudian pada malam sampai dengan dini hari, Jambi diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir untuk seluruh wilayah," kata Kepala BMKG Jambi, Addi Setiadi, Kamis (17/10).
Waspada potensi terjadi hujan lebat yang di sertai petir dan angin kencang akan terjadi di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Batanghari, Bungo dan Kabupaten Tebo. Sedangkan pada Jumat (18/10), BMKG juga telah memprakirakan cuaca, seluruh wilayah Provinsi Jambi akan terjadi hujan ringan pada paginya dan sementara cerah berawan di sebagian besar wilayah pada siang hari dan untuk malam hari sampai dini hari diprediksi akan terjadi hujan ringan hingga hujan petir di sebagian besar wilayah Provinsi Jambi.
Untuk itu BMKG lewat peringatan dininya, mengimbau kepada masyarakat agar waspada terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Sarolangun, Merangi dan Tebo. Addi Setiadi juga menjelaskan, secara umum Provinsi Jambi sepanjang musim penghujan 2019 diprediksi akan memiliki intensitas hujan ringan sampai sedang. Dengan rincian, wilayah Jambi bagian barat seperti Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin akan terjadi hujan dengan intensitas sedang.
Sedangkan, untuk Provinsi Jambi bagian tengah dan timur seperti Kabupaten Sarolangun, Batanghari, Muarojambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat memiliki intensitas hujan ringan sampai sedang.
"Hujan yang terjadi mulai dari Oktober sampai November ini masih bersifat lokal dan untuk musim penghujan tahun ini mundur dari perkiraan sebelumnya yang diprediksi terjadi pada awal Oktober," kata Addi Setiadi.
Untuk tahun ini sebagian wilayah Jambi memasuki musim hujan pada akhir Oktober hingga November dan sebagian wilayah lainnya lagi akan mundur sampai November. Kejadian tersebut terjadi akibat aliran massa udara masih didominasi angin timuran yang berasal dari benua Australia, yang akan terus berlangsung hingga awal November mendatang.