REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai kerusuhan di wilayah calon ibu kota baru yaitu Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, merupakan tindak kriminal biasa. Aksi kriminal itu seperti tawuran yang kerap terjadi di Jakarta.
“Sudah disampaikan Pak Gubernur (Kalimantan Timur Isran Noor) itu tindak kriminal biasa kan di Jakarta sering tawuran, intinya bisa dikendalikan,” katanya saat ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis.
Meski demikian, Bambang memastikan akan selalu mengontrol kebiasaan dan budaya dari warga lokal di sekitar wilayah calon ibu kota baru. Dengan begitu tidak ada hambatan dalam proses pemindahan ibu kota negara ke depan.
“Kami juga akan memperhatikan budaya dan kebiasaan masyarakat lokal sehingga proses pemindahan ibu kota tidak akan terjadi hambatan,” ujarnya.
Sementara itu pada Rabu (16/10), Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor juga telah mengimbau masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara untuk bersabar dan menahan diri dari perbuatan yang melanggar hukum.
Sebelumnya, aksi amuk massa terjadi di wilayah calon ibu kota baru yaitu Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Rabu (16/10). Massa bertindak anarkis dengan membakar permukiman warga Gang Buaya, Kelurahan Penajam, dan pelabuhan penyeberangan feri setempat