REPUBLIKA.CO.ID, BATANGHARI -- Kualitas udara di Kabupaten Batanghari tidak sehat dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi dan luar Provinsi Jambi.
Berdasarkan rilis hasil uji kualitas udara yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Rabu (16/10) berada pada indikator kuning, atau kategori tidak sehat. Kondisi itu diduga akibat kabut asap yang terpantau semakin pekat.
"Dari uji laboratorium yang Kita lakukan sejak 14 hingga 16 Oktober, kualitas udara cenderung tidak baik, sudah masuk zona kuning," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batanghari, Parlaungan Nasution melalui siaran pers, Rabu (16/10).
Data indeks standar pencemaran udara diperoleh dari pengoperasian stasiun pemantau kualitas udara ambien otomatis di Dinas LH Batanghari. Sedangkan parameter pengukuran ispu meliputi; partikulat (PM 10), karbondioksida(CO2), sulfurdioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2). Hasil pengukuran 2 hari terakhir didapat, kadar partikulat (PM10) mencapai 139,93.
"Dengan kata lain, kualitas udara saat ini merugikan kesehatan manusia, parahnya bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan, termasuk mengganggu estetika," kata Parlaungan.
Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batanghari telah menerbitkan surat edaran tertanggal 16 Oktober 2019. Surat itu berisi murid TK dan PAUD diliburkan sejak 17 hingga 19 Oktober 2019. Sedangkan murid SD dan SMP mengalami pengurangan jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Dinas pendidikan kabupaten itu turut menghimbau pengawas sekolah untuk memantau KBM di setiap sekolah.
"Kita juga minta pengawas sekolah memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah," kata Kabid Dikdas, Dinas Pendidikan Batanghari Yaakin Pribadi.
Sementara itu, pada Rabu sore, sejumlah wilayah di Provinsi Jambi diguyur hujan dengan intensitas cukup lebat. Begitu pula di Kabupaten Batanghari, hujan hampir merata terjadi kabupaten itu. Turunnya hujan tersebut cukup mempengaruhi kabut asap yang terjadi, pascahujan turun kabut asap yang begitu pekat menyelimuti kabupaten sedikit berkurang.