Kamis 17 Oct 2019 01:00 WIB

Jelang Purnatugas Wapres JK, Acara Perpisahan akan Digelar

Acara perpisahan akan digelar bersama para menteri.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di sela  kunjungan Kampus UIII, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di sela kunjungan Kampus UIII, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang purna tugas Wakil Presiden Jusuf Kalla, acara perpisahan pun akan digelar. Menurut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, acara perpisahan dengan Wapres JK rencananya akan digelar pada hari Jumat atau Sabtu nanti.

"Ya rencana Sabtu ya, atau nanti aku ga ngerti pastinya, kayaknya akan ada acara untuk pak wapres. Apakah Sabtu atau Jumat," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/10).

Acara perpisahan juga akan digelar bersama para menteri yang sudah mendampingi Presiden Jokowi selama masa pemerintahannya. Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui di mana acara perpisahan tersebut akan diselenggarakan.

"Pasti ada, dengan para menteri yang sudah mendampingi Pak Jokowi sekian lama, pasti akan direncanakan acara. Hanya tempatnya belum tahu pasti dan waktunya. Itu tradisi yang bagus. Kita tunggu saja kapan dan di mananya," ucap dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan acara Presiden Jokowi di hari pelantikan nanti. Pada pagi harinya, Presiden terlebih dahulu akan menerima courtesy call dari kepala negara sahabat yang hadir dalam acara ini.

"Setelah itu siangnya, sesuai jadwal ke gedung MPR. Setelah dari sana, nanti kegiatan ada apa, kalau Bapak Presiden sepertinya ingin bekerja ya bisa saja terjadi akan pengumuman," jelas dia.

Moeldoko memastikan tak ada acara syukuran yang digelar oleh para relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, juga tak ada acara karnaval budaya dan kegiatan yang bersifat pengerahan massa usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

"Presiden menginginkan semuanya berjalan dengan sederhana, khidmat dan agung. Presiden ingin segera bekerja, sehingga harapannya tidak ada acara yang bersifat pengerahan massa dan karnaval budaya dst," kata Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement