Kamis 17 Oct 2019 09:40 WIB

Empat Pihak Masih Kaji Penerapan Trem di Bogor

Pemkot Bogor masih mengkaji rencana penerapan moda transportasi trem

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim kala lakukan kajian trem di luar negeri
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim kala lakukan kajian trem di luar negeri

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih terus melakukan berbagai kajian sebelum menerapkan moda transportasi trem. Trem rencananya akan menjadi pengumpan bagi Lintas Rel Terpadu (LRT) di Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, paling tidak ada empat pihak yang masih melakukan kajian terkait penerapan trem di Kota Bogor. Pemkot saat ini masih menunggu hasilnya.

AYO BACA : Bogor Lirik Trem Buatan Negeri

Dedie menjelaskan, pihak pertama adalah Atase Perhubungan di Konjen RI di Denhaag Belanda. "Atase Perhubungan di KJRI itu masih melakukan kajian teknis, soal rencana hibah 24 unit trem dari Pemerintah Utrech, Belanda, ke Pemerintah Kota Bogor," katanya, Rabu (16/10/2019).

Kedua, kajian teknis yang dilakukan oleh Colas Rail, sebuah perusahaan jasa penyedia sistem perkeretaapian dari Prancis. "Colas Rail, peduli terhadap hibah trem dari Belanda ke Kota Bogor dan melakukan kajian teknis kelayakan penerapan trem di Kota Bogor," tambah dia.

AYO BACA : Belanda Tawarkan 24 Unit Trem untuk Kota Bogor

Menurut Dedie, Colas Rail melakukan kajian dalam beberapa aspek dan membutuhkan waktu sekitar delapan bulan. "Pemerintah Kota Bogor, masih menunggu kajian dari Colas Rail ini," katanya.

Ketiga, kajian dari PT Industri Kereta Api (INKA) yang melakukan kajian teknis trem dan penyediaan lahannya. Kemudian, keempat, kajian dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BBPJ).

Menurut dia, BPPJ juga melakukan kajian keterpaduan antar-moda transportasi di Kota Bogor, termasuk keterpaduan trem dengan LRT yang rencanannya akan dioperasikan sampai ke Terminal Baranangsiang.

"Ada banyak aspek yang dilakukan kajian, sehingga pada saatnya sudah benar-benar siap diterapkan," kata Dedie.

Dedie memperkirakan, trem di Kota Bogor akan diterapkan mulai 2023. Rencananya ada delapan halte pemberhentian yakni, di Jalan Suryakencana, di depan Bogor Trade Mall (BTM), di Jalan Paledang, di depan Alun-Alun Bogor, di Sempur, di Lippo Kebun Raya Bogor, di depan Rumah Sakit PMI dan Terminal Baranang Siang.

AYO BACA : Bogor Lakukan Studi Kelayakan Pengoperasian Trem

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement