Kamis 17 Oct 2019 05:20 WIB

APWMI Tawarkan SMK Gratis untuk Warga Tak Mampu

APWMI mengaku ingin berkontribusi hapus pengangguran lewat SMK gratis

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
  CEO APWMI Nurhayati saat melakukan audiensi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Selasa (15/10) petang.
CEO APWMI Nurhayati saat melakukan audiensi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Selasa (15/10) petang.

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Asosiasi Pengusaha Wanita Mandiri Indonesia (APWMI) menawarkan sekolah gratis bagi masyarakat kurang mampu untuk mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah ini tanpa biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) setiap bulannya.

"Kian meningkatnya angka pengangguran dan putus sekolah tentu perlu ditekan, salah satunya dengan cara menggratiskan biaya sekolah kejuruan. Mengapa kejuruan, agar para pelajar yang telah lulus nanti telah miliki softskill atau memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing untuk mencari kerja," ujar CEO APWMI Nurhayati saat melakukan audiensi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Selasa (15/10) petang.

AYO BACA : Kemendikbud Bakal Revitalisasi 5.000 SMK Hingga 2024

Nurhayati melanjutkan, melihat kondisi meningkatnya pengangguran dan tingginya angka kemiskinan, APWMI ingin berkontribusi nyata serta berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Salah satu upayanya ialah dengan menawarkan sekolah gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.

"Program sekolah SPP gratis yang saat ini telah berjalan, yakni SMK Labschool Tangerang Raya. Untuk di Kota Bogor sendiri program sekolah SPP gratis sudah ada dan baru berjalan tiga bulan, yaitu di SMK Putra Pena, Jalan Darul Quran, Bogor Barat," kata dia.

AYO BACA : Upaya SMK Negeri 3 Cimahi Lestarikan Tari Jaipong

Di sekolah tersebut, para pelajar dibekali dengan keterampilan Tata Busana, Tata Boga dan Tata Kecantikan. Dari hasil keterampilannya itu, para siswa bahkan bisa mengantongi uang saku sendiri dengan cara menjual baju seragam yang dibuatnya.

"Untuk sistem sekolah gratis biaya SPP di kami itu mereka diajarkan Tata Busana yang menghasilkan suatu produk, yakni seragam sekolah. Seragam tersebut dijual kembali dan hasil penjualannya dikonversi pada biaya SPP. Jika banyak lebih tak jarang para siswa memiliki uang saku sendiri," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengaku pihaknya menyambut baik dan sangat mengapresiasi program tersebut. Ia berharap, tak hanya program sekolah gratis biaya SPP saja yang dikolaborasikan, melainkan juga dapat bersinergi terhadap program Sekolah Ibu.

"Tentu saya sangat mengapresiasi sejumlah program yang ada di APWMI ini. Saya berharap APWMI bisa berkontribusi dalam membangun Kota Bogor dan bersinergi dengan program-program yang di Kota Bogor. Jika melihat programnya, paling cocok berkolaborasi dengan Sekolah Ibu," katanya.

AYO BACA : Jurusan Beauty and Spa untuk SMK Segera Diresmikan di Kudus

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement