jatimnow.com - Upaya pemadaman kebakaran di lereng hutan Gunung Ringgit menggunakan helikopter dengan bom air (water bombing) gagal dilakukan.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lapangan Udara (Kapentak Lanud) Abdurahman Saleh, Letkol Dodo Agus Prio Susilo mengatakan gagalnya pemadaman kebakaran karena cuaca berawan di sekitar Gunung Ringgit.
- Lereng Gunung Ringgit Pasuruan Terbakar
- Kebakaran di Lereng Gunung Ringgit Meluas, Ada 3 Titik Api Terdeteksi
- Kebakaran di Lereng Gunung Ringgit Pasuruan Tersisa Satu Titik
- Penampakan 3 Ekor Macan 'Gagalkan' Pemadaman Api di Gunung Ringgit
- Satu Heli Water Bombing akan Bantu Padamkan Api di Gunung Ringgit
"Tadi heli survey dulu ke Gunung Ringgit. Akibat cuaca berawan, akhirnya heli kembali ke Lanud," kata Letkol Dodo Agus Prio Susilo, Selasa (15/10/2019).
Direncanakan, helikopter water bombing akan dilakukan kembali jika cuaca di Gunung Ringgit sudah tidak berawan atau cerah.
"Rencananya besok Rabu pagi pukul 07.00 Wib, helikopter akan berangkat dengan water bombing," tukasnya
Kedatangan helikopter water bombing di Lanud Abduraham Saleh sekitar pukul 13.30 Wib tadi. Heli tersebut akan terparkir di landasan Lanud selama melakukan upaya water bombing.
Sampai saat ini, pemadaman api di jurang-jurang di kemiringan 45 derajat di lereng Gunung Ringgit hanya dimungkinkan menggunakan alat manual. Spot sulit itulah yang direncanakan oleh Tahura untuk dilakukan water bombing.
Kebakaran di Gunung Ringgit menyebabkan seorang relawan terluka, dan munculnya 3 ekor macan di kawasan Blok Indrokilo, pada Selasa (14/10/2019).
Sebelumnya, kebakaran yang terjadi sejak Jumat (11/10/2019) lalu itu ada di tiga titik api yaitu di Blok Hutan Pamitra, Petung Wulung dan Jalur Indokilo.