Rabu 16 Oct 2019 00:07 WIB

Kejuaraan Paralayang Dunia Digelar di Sumedang

Kejuaraan Paralayang Dunia bisa jadi ajang populerkan buah sawo khas Sumedang

Rep: Djoko Suceno/ Red: Esthi Maharani
Atlet paralayang beratraksi di udara saat pembukaan Paragliding Accuracy Asian Cup 2019 di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Jumat (16/8/2019).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Atlet paralayang beratraksi di udara saat pembukaan Paragliding Accuracy Asian Cup 2019 di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Jumat (16/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Kejuaraan dunia paralayang yang akan digelar di Kabupaten Sumedang pada 22 hingga 20 Oktober mendatang  bisa menjadi ajang untuk mempopulerkan komoditas pertanian daerah ini. Salah satunya yaitu buah sawo dari Desa Sukatali, Kecamatan Situraja.

‘’Kejuaraan dunia paralayang ini harus dimanfaatkan untuk mempopulerkan sawo khas Desa Sukatali,’’ kata Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa 15/10).

Sebagaimana diketahui, kejuaraan paralayang dunia akan digelar di tiga lokasi, yaitu Kampung Toga, Batudua, dan Jatigede. Kegiatan yang akan diikiti etlet paralayang dari 21 negara ini mempertandingkan tiga kelas, yaitu cross country, accuracy, dan festifly.

‘’Kejuaraan paralayang ini akan mengangkat nama Sumedang di kancah internasional. Kita harus jadi tuan rumah yang baik bagi semua tamu yang hadir,’’tutur Erwan.

Kejuaraan paralayang dunia ini disambut antusias oleh masyarakat Sumedang. Salah satunya, Ny Ai (44 tahun), warga Sukatali. Ia yang merupakan pelaku usaha kecil di daerahnya ini mengaku akan memanfaatkan momen tersebut untuk mempopulerkan buah sawo asal desanya. Ia berharap dampak ekonomi akan dirasakan oleh masyarakat saat even internasional ini digelar.

’’Kami warga Desa Sukatali sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Sebab ini menjadi ajang untuk memasarkan sawo khas desa kami,’’tutur dia.

Menurut Ai,  jenis  sawo yang dikembangkan di Sumedang khususnya di Desa Sukatali  adalah varietas Sukatali ST-1 (Sumedang Tandang 1) yang telah dirilis oleh Menteri Pertanian tahun 2002 sebagai varietas unggul. Buah  ini, kata dia,  tergolong sawo apel yang dicirikan dengan buahnya yang berbentuk bulat seperti buah apel. Ukurannya bervariasi mulai dari yang terkecil sebesar telur ayam sampai terbesar sebesar bola kasti.

’’Selain rasanya manis dan segar, ternyata sawo juga dikenal memiliki banyak kandungan nutrisi dan vitamin yang sangat baik untuk tubuh manusia, bahkan dipercaya memiliki khasiat untuk kecantikan seperti menghaluskan kulit,’’ tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement