Rabu 16 Oct 2019 07:00 WIB

Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Sukabumi Gagal Panen

Hingga awal Oktober, lahan pertanian yang gagal panen mencapai 3.536 hektare

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Kekeringan di lahan pertanian
Kekeringan di lahan pertanian

SUKABUMI, AYOBANDUNG.COM – Ribuan hektare lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi gagal panen. Hingga awal Oktober 2019, lana gagal panen tercatat mencapai 3.536 hektare.

"Luasan kumulatif kekeringan mencapai sebanyak 6.756 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, Selasa (15/10). Dari jumlah tersebut yang tidak bisa panen atau puso mencapai seluas 3.536 hektare dan sisanya kekeringan tingkat ringan, sedang hingga berat.

Sebelumnya, pada Agustus, lahan pertanian yang gagal panen hanya sebanyak 2.700 hektare. Hal ini karena lahan pertanian yang awalnya mengalami kekeringan ringan, sedang, dan berat meningkat menjadi puso.

AYO BACA : BMKG Sebut Dampak Kekeringan Berbeda di Setiap Wilayah

Ribuan hektare lahan yang kekeringan ini, kata Sudrajat, tersebar di sebanyak 32 kecamatan dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Namun, yang paling banyak tersebar di selatan Sukabumi karena sebagian besar merupakan sawah tadah hujan.

Meskipun ribuan hektare lahan pertanian gagal panen, ungkap Sudrajat, kondisi pangan di Sukabumi masih cukup stabil dan belum kekurangan. Dengan begitu, harga beras di pasaran pun belum mengalami kenaikan.

Sudrajat mengatakan, ribuan hektare lahan yang kekeringan tingkat ringan hinga berat diharapkan masih bisa terselamatkan. Karena itu, pemda menyiapkan bantuan pompa air bagi warga yang membutuhkannya. Namun, pompa air ini bisa digunakan bagi wilayah yang masih ada sumber air.

Di sisi lain, lanjut Sudrajat, para petani lainnya di Sukabumi mulai menanam padi kembali di awal musim penghujan akhir-akhir ini.

AYO BACA : Pemkab Bandung Segera Tetapkan Peningkatan Status Bencana Kekeringan

‘’Sudah ada beberapa lokasi yang menanam dengan kondisi air yang mencukupi,’’ terang dia.

Sementara itu, petani di selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Surade masih menunggu guyuran hujan yang merata.

‘’Saat ini petani masih menunggu dan belum berani menanam padi,’’ ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade H Sahlan.

Sahlan menuturkan, awalnya petani menanam semangka sambil menunggu hujan. Namun, saat ini sarana pengairan di lahan pertanian sudah sulit diperoleh sehingga setelah panen semangka mereka tidak bisa bercocok tanam lagi.

Di sisi lain, lanjut Sahlan, para petani kini banyak yang beralih mencari pekerjaan lain untuk menafkahi keluarga. Misalnya dengan bekerja sebagai tukang bangunan atau pekerjaan lainnya.

‘’Kalau tidak begitu tidak bisa mendapatkan penghasilan,’’ imbuh Sahlan. Karena itu, petani berharap kemarau panjang ini bisa segera berakhir.

AYO BACA : BPBD Bandung Distribusikan 995.000 Liter Air Bersih Selama Kemarau

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement