Rabu 16 Oct 2019 06:32 WIB

PT MSS Diduga Lakukan Pencemaran Sungai Cibuluh

Selain membuat hujan batu, PT MSS diduga lakukan pencemaran sungai Cibuluh

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Komandan Sektor 13 Citarum Harum saat meninjau Sungai Cibuluh didampingi pihak perusahaan PT MSS, Selasa (15/10).
Komandan Sektor 13 Citarum Harum saat meninjau Sungai Cibuluh didampingi pihak perusahaan PT MSS, Selasa (15/10).

PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Komandan Sektor 13 Citarum Harum, Kolonel Inf Nazwardi Irham melalui Pasi Ops Sektor 13 Kapten Inf Bayu Danu Harto menyebut pemulihan Sungai Cibuluh yang dilakukan PT Mandiri Sentera Sejahtera (MSS) belum maksimal.

Seperti diketahui, aktivitas PT MSS selaku perusahaan tambang batu di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta diduga melakukan pencemaran Sungai Cibuluh akibat aktivitas tambang.

AYO BACA : Dedi Mulyadi Bersihkan Sungai Lewat Kapursirih Herang

"Tanggul penahan material pasir yang tergerus air akibat aktivitas PT MSS baru ada satu tanggul, dan kita sarankan untuk membuat dua tanggul," kata Kapten Bayu saat meninjau Sungai Cibuluh didampingi pihak perusahaan PT MSS, Selasa (15/10).

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta PT MSS memperbaiki bak penampungan air bersih yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.

AYO BACA : Dipanggil Polisi Soal Korupsi Sewa Tanah KCIC, Mantan Kades Anjun Mangkir

"Intinya kita ingin aktivitas PT MSS tidak merugikan warga sekitar, justru harus menjadi salah satu penunjang kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Ditempat yang sama, safety PT MSS, Adang Nugraha mengakui jika pihaknya belum melakukan pemulihan sungai mengingat aktivitas PT MSS dihentikan sementara oleh pihak Polda Jawa Barat dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat pascaperistiwa kemarin.

"Nunggu ijin kembali operasi dari pihak Provinsi Jawa Barat," kata dia.

Meski demikian, kata Adang, pihaknya berjanji setelah kondisi PT MSS kembali normal pemulihan sekaligus penataan bantaran sungai akan kembali dilakukan. "Akan kembali kami kerjakan setelah aktivitas perusahaan kembali normal," ujar  Adang.

AYO BACA : 858 Balita di Sukatani Purwakarta Dilaporkan Alami Stunting

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement