Selasa 15 Oct 2019 13:04 WIB

Penderita Asma di Bandung Bisa Berobat ke Puskesmas

20 puskesmas sudah bisa melayani penderita asma.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Penyakit asma (ilustrasi)
Foto: republika
Penyakit asma (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penderita penyakit asma di Kota Bandung kini bisa berobat ke puskesmas. Tercatat, saat ini, sebanyak 20 puskesmas sudah bisa melayani penderita asma.

Puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Sarijadi, Karang Setra, Sukajadi, Pasirkaliki, Garuda, Pagarsih, Citarip, Caringin, Kopo, Cimbeuleuit, Taman Sari, Puter, Pasirlayung, Ibrahim Adjie, Babakan Sari. Kemudian Cijagra Lama, Ujungberung Indah, Panghegar, Cipamokolan, Cempaka Arum.

Kepala UPT Puskesmas Pasirkaliki, Dr Debora Juhana mengatakan pengobatan asma sebelumnya hanya bisa didapatkan di rumah sakit. Saat ini, katanya bisa didapatkan di puskesmas atau fasilitas tingkat pertama.

"Memotong jalur pasien biar gak bolak-balik ke rumah sakit. Tiga bulan sekali (pasien) dirujuk ke spesialis (rumah sakit) dan kembali ke kami untuk mengambil obat seperti pasien hipertensi," ujarnya saat di UPT Puskesmas Pasirkaliki, Selasa (15/10).

Menurutnya, program pengobatan di puskesmas bernama healty lung ini diinisiasi Kementerian Kesehatan, Astrazeneca, Project Hope dan UGM dimulai sejak awal 2019. Ke depan, menurutnya pasien tidak harus berobat ke rumah sakit namun bisa ke fasilitas puskesmas.

Ia mengungkapkan, sebanyak 7 puskesmas di Kota Bandung yang menjadi tempat program ini melayani 24 jam. Menurutnya, dengan program ini alat untuk para penderita asma seperti nebulizer bisa dipakai kapan saja saat pasien datang ke puskesmas.

Tidak hanya itu, sumber daya manusia di puskesmas pun sudah mendapatkan edukasi mengenai penanganan penderita asma seperti apa. Tidak hanya itu, leaflet berisi sosialisasi turut mempermudah saat masyarakat bertanya tentang penyakit tersebut.

"Lebih efektif (ke puskesmas) pasien gak perlu ke rumah sakit," katanya. Ia menambahkan jika di puskesmas Pasirkaliki terdata 30 orang penderita asma. Namun, jika disatukan dengan tempat lain diklinik yang lain berjumlah lebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement