Selasa 15 Oct 2019 11:31 WIB

Warga Palembang Khawatirkan Asap Masuk Rumah Saat Malam

Warga sesak napas dan mata terasa perih meski berada di dalam rumah.

Foto udara kawasan kota Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019).
Foto: Antara/Nathan
Foto udara kawasan kota Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga Kota Palembang mulai mengkhawatirkan partikel asap yang masuk ke dalam rumah pada waktu tidur malam hari karena kualitas udara tidak sehat dan membuat nafas terasa sesak. Salah seorang warga Kecamatan Kemuning, Wahyudin mengatakan dirinya kerap merasa sesak napas dan mencium aroma asap yang kuat saat bangun pagi beberapa hari terakhir.

"Asap itu masuk lewat ventilasi mulai habis isya sampai subuh, kemungkinan besar selama saya tidur ada juga asap terhirup, jadi ketika bangun saya langsung minum air putih lebih banyak," ujar Wahyudin, Selasa (15/10).

Baca Juga

Menurut dia, kondisi tersebut tidak terlalu berdampak bagi dirinya yang sudah dewasa, namun bagi anak-anak dengan daya tahan tubuh terbatas akan sangat berbahaya. Untuk mengetahui level bahaya asap, ia rutin melihat data kualitas udara dari aplikasi BMKG. Dia mengakui, kualitas udara Kota Palembang tiga hari terakhir kerap berada di level tidak sehat hingga berbahaya.

Ia juga mengeluhkan material abu yang dibawa asap dari pagi hingga malam hari. Ia khawatir material berukuran sangat kecil itu ikut terhirup selama beraktivitas di luar rumah. Bahkan, beberapa kali material abu menumpuk di beranda rumah.

"Sekarang ketika mengangkat jemuran, pasti ada abu seperti sisa pembakaran nempel di baju, memang tidak begitu banyak, tapi tetap saja berbahaya andai terhirup," tambahnya.

Sementara warga lainnya, Dedy, mengaku telah menutup ventilasi udara di rumahnya agar asap tidak masuk ke dalam rumah. "Bukan masalah aroma asapnya saja, tapi mata juga sering terasa perih walaupun di dalam rumah, makanya kami juga rutin periksa kesehatan terutama untuk anak-anak," jelasnya.

Terkait meningkatnya intensitas asap kiriman tersebut, Baznas Sumsel dan Dinkes Sumsel telah menyediakan layanan medis darurat bagi warga terdampak kabut asap. "Baznas membuat 'Ruang Ramah Asap' di gedung MAN 1 Palembang untuk menangani warga khususnya siswa yang terdampak asap dan berisiko terkena ISPA," kata Humas Baznas Sumsel, Hendra.

Dinkes Sumsel membuat rumah singgah di Kantor BPBD Sumsel lengkap dengan petugas dan peralatan medis. Selain itu, semua puskesmas di Sumsel juga terus disiagakan untuk meminimalisasi jatuhnya korban terdampak asap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement