REPUBLIKA.CO.ID, PUWOKERTO -- PDAM Tirta Satria Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terus mengoptimalkan pemerataan aliran ke pelanggan hingga akhir musim kemarau. Langkah ini ditempuh menyusul penurunan debit di sejumlah sumber air.
"Kami terus mengoptimalkan pemerataan aliran ke pelanggan karena selama musim kemarau ini terjadi penurunan debit air di sejumlah sumber air yang ada," kata Direktur Teknik PDAM Tirta Satria Kabupaten Banyumas, Wipi Supriyanto di Purwokerto, Selasa (15/10).
Dia menjelaskan, pemerataan aliran adalah kegiatan penyeragaman pengukuran tekanan pada masing-masing distrik meter area agar air yang mengalir ke pelanggan dapat merata. Pihaknya ingin aliran air tetap berjalan lancar kendati volume air yang mengalir ke pelanggan mengalami penurunan. "Kami mengupayakan agar semua pelanggan kebagian air tanpa harus dilakukan penggiliran," katanya.
Dia juga mengatakan, pihaknya hingga hari ini terus mendata penurunan debit yang terjadi di sejumlah sumber air selama musim kemarau. "Tim kami terus memantau kondisi debit air di seluruh sumber air," katanya.
Sebelumnya, PDAM Tirta Satria Kabupaten Banyumas menginformasikan bahwa penurunan debit air yang terjadi di sejumlah sumber air selama musim kemarau tahun ini cukup drastis. Selain itu juga lebih parah bila dibandingkan dengan tahun 2018. "Penurunan debit air beragam namun ada yang mencapai hingga 70 persen," kata Wipi Supriyanto.
Dia menyebutkan, sejumlah sumber air yang mengalami penurunan debit antara lain Kawung Carang, Kedung Pete, Curug Telu, Slada, Karang Tengah, Pugak, dan lain sebagainya. Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya untuk menanggulangi penurunan debit air tersebut.
"Kami sudah mengupayakan optimalisasi di semua sumber air yang ada, menghidupkan pompa-pompa cadangan sumur dalam hingga menambah kapasitas pompa," katanya.