Selasa 15 Oct 2019 07:09 WIB

Bertemu Cak Imin, Prabowo Ingin Hindari Perpecahan

Menurut Prabowo, pertemuan dan komunikasi antara pimpinan partai perlu dilakukan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Sabuk Keamanan Bangsa. Ketum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) menerima kedatangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Sabuk Keamanan Bangsa. Ketum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) menerima kedatangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar pada Senin (14/10) malam. Usai pertemuan tersebut, Prabowo mengungkapkan salah satu tujuan dari acara tersebut adalah untuk menghindari perpecahan.

"Kita harus menghindari perpecahan, apalagi yang mengarah ke fisik, harus kita hindari. Itu keyakinan saya, itu tekad saya, saya akan berjuang sekeras mungkin untuk kita selalu menghindari perpecahan," ujar Prabowo di kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Ia menyebut, pertemuan dan komunikasi antara pimpinan partai perlu dilakukan. Sembari membahas keadasn Indonesia yang terjadi saat ini. Khusunya pascapemilihan umum (Pemilu) 2019.

"Kita harus bertemu, kita harus cari titik titik persamaan dan negara seperti kita memerlukan penggabungan semua kekuatan untuk bekerja demi rakyat," ujar Prabowo.

Menurutnya, usai Pemilu 2019, semua pihak sudah seharusnya kembali bersatu demi kepentingan bangsa. Apalagi bagi Partai Gerindra, yang notabenenya merupakan lawan politik bagi partai koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi).

"Pertemuan semacam ini saya anggap sangat penting, karena kita perlu untuk menjalin komunikasi politik yang baik di antara semua pimpinan parpol. Jadi saya merasa bahwa demokrasi kita memerlukan suatu kegiatan yang dinamis," ujar Prabowo.

Ditanya tentang kesiapan Patria Gerindra jika ditawari masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Prabowo mengaku pihaknya siap. Sebab, hal tersebut dapat menjadi sarana partainya dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

"Kalau memang (di dalam kabinet) kita dibutuhkan kita siap, tapi kita di luar pun kita siap membantu, kita siap mendukung," ujar Prabowo.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengaku tak masalah jika Partai Gerindra bergabung dengan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal tersebut disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto.

"Ya tidak ada masalah, ya kan istilah salat itu ada imam ada makmum. Nah makmum yang datangnya di belakang kan namanya makmum masbuq," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin.

Ia enggan menjelaskan maksud dari makmum masbuq yang ditujukannya kepada Partai Gerindra. Namun dalam pertemuan itu, Cak Imin bersepakat dengan Prabowo untuk membatu pembanguan negara.

"Kita bersama Pak Prabowo juga berdasarkan pengalaman beliau yang panjang, kita ingin terus bekerja sama, bahu-membahu untuk segera menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," ujar Cak Imin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement