Senin 14 Oct 2019 22:05 WIB

Bertemu Cak Imin, Prabowo Sebut Perlu Penyatuan Kekuatan

Prabowo menilai perlunya penggabungan kekuatan untuk pembangunan nasional.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) sebelum pertemuan di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) sebelum pertemuan di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersilaturahmi ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), pada Senin (14/10) malam. Usai pertemuannya dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, ia menyebut perlu adanya penggabungan kekuatan dalam pembangunan nasional.

"Kita harus cari titik-titik persamaan dan negara seperti kita memerlukan penggabungan semua kekuatan untuk bekerja demi rakyat. Jadi kita harus menghindari perpecahan," ujar Prabowo, Senin (14/10).

 

Menurutnya, usai pemilihan umum (Pemilu) 2019, semua pihak sudah seharusnya kembali bersatu demi kepentingan bangsa. Apalagi bagi Partai Gerindra, yang notabenenya merupakan lawan politik bagi partai koalisi pendukung Joko Widodo.

 

"Pertemuan semacam ini saya anggap sangat penting, karena kita perlu untuk menjalin komunikasi politik yang baik di antara semua pimpinan parpol. Jadi saya merasa bahwa demokrasi kita memerlukan suatu kegiatan yang dinamis," ujar Prabowo.

 

Ditanya tentang kesiapan Patria Gerindra jika ditawari masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Prabowo mengaku siap. Sebab, hal tersebut dapat menjadi sarana partainya dalam membangun Indonesia yang lebih baik. "Kalau memang (di dalam kabinet) kita dibutuhkan kita siap, tapi kita di luar pun kita siap membantu, kita siap mendukung," ujar Prabowo.

 

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengaku tak masalah jika Partai Gerindra bergabung dengan kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal tersebut disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto.

 

"Ya tidak ada masalah, ya kan istilah salat itu ada imam ada makmum. Nah makmum yang datangnya di belakang kan namanya makmum masbuq," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin.

 

Ia enggan menjelaskan maksud dari makmum masbuq yang ditujukannya kepada Partai Gerindra. Namun dalam pertemuan itu, Cak Imin bersepakat dengan Prabowo untuk membatu pembanguan negara. "Secara umum kesepakatan kerjasama di legislatif dan berbagai bidang, untuk percepatan pembangunan nasional," ujar Cak Imin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement