Senin 14 Oct 2019 16:00 WIB

Betulkah Turki memerangi Kurdi di Suriah?

Turki resmi melancarkan “Operasi Mata Air Perdamaian” pada pekan ini.

Ambisi Erdogan menaklukan Kurdi
Foto: republika
Ambisi Erdogan menaklukan Kurdi

REPUBLIKA.CO.ID, Muhammad Pizaro*

Turki resmi melancarkan “Operasi Mata Air Perdamaian” pada pekan ini untuk membentuk zona aman agar warga Suriah bisa tinggal secara aman dan pengungsi Suriah bisa kembali. Operasi itu diluncurkan di timur Sungai Eufrat di Suriah utara untuk mengamankan perbatasan Turki-Suriah dari kelompok PKK/PYD/YPG yang selama ini melakukan teror kepada warga Suriah sekaligus melakukan perlawanan kepada Turki.

Mereka selama ini mendapatkan persenjataan oleh Amerika Serikat dan mendapat dukungan dari Israel dan negara-negara barat. Menariknya, banyak framing media-media massa menyebut operasi Turki saat ini dilakukan untuk memerangi Kurdi Suriah.

Betulkah?

Jika kita melihat konstelasi politik Turki lebih mendalam, kita akan berhadapan dengan fakta-fakta menarik soal eksistensi Kurdi di Turki. Banyak pejabat pemerintah Turki hari ini berasal dari Kurdi. Sebanyak 50 anggota parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) berasal dari Kurdi. Erdogan juga menunjuk politisi Kurdi Bekir Bozdağ sebagai Wakil Perdana Menteri pada 2017.

Turki juga menjamu 300.000 pengungsi Kurdi dari Kobani, Suriah saat perang meletus dan mereka butuh perlindungan. "Pintu kami terbuka untuk semua yang akan meninggalkan barisan YPG/PYD dan berusaha melindungi rumah, desa, kota, dan kehormatan mereka sendiri, baik itu Arab, Kurdi atau lainnya," kata Presiden Erdogan.

Sikap “open door” Turki kepada bangsa Kurdi ini yang dinilai banyak kalangan memicu naiknya suara AKP di provinsi-provinsi mayoritas Kurdi. Dalam pemilu lokal Turki pada 2019, AKP memenangkan wali kota di banyak provinsi berbasis Kurdi seperti Şırnak, Adıyaman, Agri, Bingöl, Bitlis, Elazığ, Erzurum, Malatya, Muş, dan Şanlıurfa.

AKP berhasil mengalahkan Partai HDP (Peoples' Democratic Party), partai berbasis Kurdi yang memiliki hubungan dengan PKK (Partai Pekerja Kurdistan), organisasi berhaluan Komunis yang puluhan tahun memerangi pemerintahan Turki. Total ada 10 provinsi yang dikuasai oleh AKP, sedangkan HDP memenangkan 8 pemilihan wali kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement