REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan harapannya bagi bupati setelahnya. Ia berharap, siapa pun yang nantinya dipercaya melanjutkan kepemimpinan di daerah paling timur di Pulau Jawa tersebut, bisa lebih kreatif dan cepat dalam mengerjakan program yang disusunnya.
Anas mengingatkan, persaingan antar daerah ke depan akan semakin berat. Sebab setiap daerah mulai menyadari potensi di wilayahnya.
"Harus kreatif, inovatif, dan cepat mengerjakan program. Karena ke depan daerah-daerah juga bersaing. Semua ngomong pariwisata, semua ngomong potensial daerahnya ynag hebat. Dan ini perlu dieksekusi dengan cepat," kata Anas saat meluncurkan buku berjudul 'Anti Mainstream Marketing, 20 Jurus Mengubah Banyuwangi' di Dyandra Convention Hall Surabaya, Senin (14/10).
Anas menyadari, ketika terjadi pergantian kepemimpinan, maka program yang dijalankan pun akan berbeda. Apalagi jika pemimpin berikutnya berasal dari partai politik berbeda, yang memiliki visi misi berbeda pula.
Maka dari itu, dia berusaha membentengi program-program yang dirasanya maslahat bagi masyarakat, dengan menerbitkan peraturan daerah. Sehingga program tersebut bisa terus berjalan meskipun berganti kepemimpinan.
Anas melanjutkan, upaya lain yang dilakukan adalah dengan melakukan kaderisasi terbuka. Staf-staf yang bekerja di Pemkab Banyuwangi diberi ruang untuk menyampaikan pendapat, bahkan melakukan eksekusi terkait program-program yang direncanakan. Itu juga bisa menjadi bekal bagi pemimpin berikutnya, dalam menjalankan program pembangunan di Banyuwangi.
"Kami melakukan kaderisasi terbuka kepada staf kami. Semua proses keputusan terlibat dan staf kami punya ruang untuk menyampaikan pendapat dan mengeksekusi. Proses kaderisasi kami lakukan bahkan sampai tingkat bawah. Kami berharap bisa dilanjutkan ke depan siapa pun yang melanjutkan," ujar Anas.
Anas kemudian mengingatkan beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi Bupati Banyuwangi selanjutnya. Salah satunya adalah mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan perhatian kepada ibu-ibu hamil. Karena kecerdasan anak itu tergantung dari asupan ibu hamil.
"Untuk mewujudkan itu (SDM unggul) dari kandungan ibu, sampai golden age 5 tahun. Nah ini yang sedang dirancang Banyuwangi sekarang bagaimana ada fokus khusus APBS untuk memberikan perhatian kepada ibu-ibu hamil. Gizinya tidak cukup, itu berpengaruh ke proses anak berikutnya," kata Anas.
Pekerjaan berat lainnya adalah terkait lapangan pekerjaan. Bupati Banyuwangi selanjutnya dituntut terus berinovasi dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi investasi saat ini tidak pararel dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
"Investasi Rp 2 triliun dulu mungkin bisa menyerap seribu orang. Sekarang, investasi Rp 2 triliun kadang cuman 100 orang. Sekarang lebih banyak tenaga dari mesin, nah ini jadi masalah," kata Anas.