REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Program pemberdayaan penyandang disabilitas di Kota Sukabumi terus digencarkan. Langkah tersebut dilakukan agar mereka menjadi mandiri dengan kemampuan yang dimilikinya.
Salah satunya didorong oleh Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Pancakarya Indonesia (LPKPI) yang menggelar kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Bagi Disabilitas, Sabtu (12/9) di Hotel Anugerah Kota Sukabumi. Dalam kesempatan itu penyandang disabilitas diberikan wawasan dan keterampilan mengenai dunia usaha.
''Pemberdayaan secara ekonomi ini sangat mendukung upaya pemerintah memperhatikan kalangan disabilitas,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Pemda misalnya menggandeng berbagai elemen dan komunitas seperti LPKPI yang mempersiapkan kemampuan dengan kecendrungan yang dimiliki kalangan disabilitas sebagai pelaku usaha atau pekerja.
Nantinya ungkap Fahmi, akan dibuatkan roadmap dan desain tahapan yang harus disiapkan. Hal ini agar penyandang disabilitas mengukur dirinya sebagai pekerja atau wirausaha. Terlebih dalam undang-undang ketenagakerjaan ada keharusan mempekerjakan kalangan disabilitas seperti swasta 1 persen dan pemerintah 2 persen.
Selain itu lanjut Fahmi, pemkot melakukan perbaikan infrastruktur yang ramah disabilitas. Perencanaan infrastruktur ramah disabilitas seperti ketinggian trotoar diturunkan. Termasuk nantinya desain Lapang Merdeka dan Alun-Alun Kota Sukabumi yang ramah disabilitas.
Perhatian ini ungkap Fahmi didasarkan pada tujuan bernegara yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Di mana yang harus dilindungi dan dibina bukan hanya mereka yang normal melainkan kalangan disabilitas.
Namun pemerintah memiliki keterbatasan anggaran dan harus semangat bersinergi serta saling mendukung salah satunya menggandeng LPKPI. Targetnya kalangan disabilitas berkarya dan berprestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina LPKPI Dwi Mukti Wibowo mengatakan, lembaganya menggulirkan program pemberdayaan ekonomi agar kalangan disabilitas memiliki kemampuan agar hidup mandiri. Sehingga mereka bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya di bidang ekonomi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
