Senin 14 Oct 2019 10:08 WIB

AP II Bangun Terminal Baru Bandara HAS Hanandjoeddin

AP II sudah menyiapkan Rp 559,9 miliar untuk mengembangkan Bandara HAS Hanandjoeddin.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Bandara  HAS Hanandjoeddin di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung
Foto: SkyscraperCity
Bandara HAS Hanandjoeddin di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) resmi mengelola Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung dengan skema kerja sama pemanfaatan (KSP) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan akan membangun terminal baru di bandara tersebut.

“AP II akan membangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal enam juta penumpang hingga 30 tahun mendatang,” kata Awaluddin di Jakarta, Ahad (13/10) malam.

Baca Juga

Sebab, kata dia, terminal yang ada saat ini di Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tidak memadai. Menurutnya, bandara tersebut saat ini hanya mampu melayani 300 ribu penumpang saja. Sementara jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tembus satu juta orang pertahun.

Untuk itu, Awaluddin memastikan AP II sudah menyiapkan anggara Rp 559,9 miliar untuk mengembangkan Bandara HAS Hanandjoeddin. “Setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan landasan pacu,” ujar Awaluddin.

Sebelumnya, AP II secara rsmi juga mendapatkan arahan untuk mengelola Bandara Fatmawati Bengkulu dan HAS Hanandjoeddin. Dengan begitu, AP II saat ini mengelola 19 bandara.

Awaluddin mengatakan AP II akan menerima pendapatan aeronautika, nonaeronautika, dan pendapatan kargo dari pengelolaan bandara. Selanjutnya, Angkasa Pura II melakukan pembayaran atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kepada Ditjen Perhubungan Kemenhub.

“AP II juga akan menyerahkan hasil pengembangan, pembangunan dan penambahan fasilitas di bandara-bandara dimaksud kepada Ditjen Perhubungan Udara ketika perjanjian berakhir,” ujar Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement