REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- General Manager PLN Kantor Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Muhammad Irwansyah Putra, menyatakan sampai saat ini masih ada 67 desa lagi di provinsi itu yang belum teraliri listrik. Sementara 349 desa lainnya sudah teraliri listrik selama 24 jam.
Irwansyah mengatakan ke 67 desa tersebut tersebar di tujuh kabupaten/kota se Kepri, kecuali Kabupaten Natuna, yang desa-nya sudah teraliri listrik 100 persen. Kemudian menyusul dalam waktu dekat, Kota Batam dan Kabupaten Bintan juga akan dialiri listrik 100 persen.
"Kami targetkan hingga Juni 2020 mendatang, seluruh desa di Kepri sudah teraliri listrik," kata Irwansyah di Tanjung Pinang, Sabtu (12/10).
Irwansyah mengatakan hingga akhir 2019 PLN bisa saja menyelesaikan masalah instalasi listrik ke seluruh desa yang menjadi sasaran kerja PLN se Kepri, namun ada beberapa kendala yang menyebabkan program listrik desa itu tidak bisa rampung di tahun ini.
"Salah satunya, PLTD-nya tidak akan selesai dibangun tahun ini," ungkapnya.
Disinggung masih adanya pemadaman listrik yang terjadi khususnya di beberapa wilayah Kepri. Irwansyah mengaku saat ini daya listrik di Kepri sudah mencukupi.
Terjadinya pemadaman, lanjut dia, bukan disebabkan oleh kekurangan daya, melainkan karena cuaca atau masalah-masalah teknis lainnya. "Kekurangan pasokan gas di Batam juga berpengaruh terhadap ketidakstabilan suplai daya ke Tanjungpinang," katanya.
Dia mengemukakan, PLN ke depan juga telah merencanakan menambah daya dengan membangun PLTU 2 x 100 megawatt di Kabupaten Bintan.
PLTU tersebut, kata dia, ditargetkan mulai beroperasi tahun 2023 mendatang. Dengan adanya PLTU itu, listrik di Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) tidak akan mengalami persoalan lagi di kemudian hari
"Lokasi pembangunannya belum ditentukan. Dalam waktu dekat kami akan bahas dulu," kata Irwansyah.
Sementara itu, Plt Gubernur Kepri Isdianto, menyampaikan Pemprov Kepri menyambut baik program listrik desa PLN Riau-Kepri.
Ia menyatakan siap membantu PLN dalam menerangi semua desa di Kepri, terutama menyangkut persoalan lahan dan hal lainnya sesuai kewenangan Pemprov Kepri. "Kami sangat berterima kasih kepada PLN. Karena mimpi listrik desa ini sudah ada sejak lama dan akhirnya terwujud," tuturnya.
Isdianto meyakini listrik desa akan mampu menopang perekonomian masyarakat di desa. Termasuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak di desa yang biasanya sulit mendapat penerangan saat belajar di malam hari.
"Mudah-mudahan listrik desa membuat warga desa menjadi semakin berkembang dan maju," ucap Isdianto.