Sabtu 12 Oct 2019 17:43 WIB

Bantah Settingan, La Nyalla: Usus Wiranto Dipotong 47 cm

La Nyalla sebut Wiranto menjalani pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, memberikan keterangan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto, di RSPAD, Sabtu (12/10). Dia mengungkapkan, Wiranto menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter.
Foto: Dian Erika Nugraheny/Republika
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, memberikan keterangan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto, di RSPAD, Sabtu (12/10). Dia mengungkapkan, Wiranto menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, menegaskan peristiwa penusukan yang menimpa Menkopolhukam Wiranto bukan merupakan settingan. La Nyalla mengungkapkan Wiranto menjalani pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter (cm) akibat peristiwa penusukan itu.  

"Yaa saya prihatin ya melihat kejadian ini, dan itu bisa terjadi bukan hanya kepada Pak Wiranto. Bisa juga terjadi kepada diri saya atau yang lainnya. Prinsipnya saya melihat aparat keamanan akan lebih fokus untuk mengamankan yang seperti ini," ujar La Nyalla kepada wartawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10). 

Baca Juga

Dia melanjutkan, pihaknya sedang mempelajari mengapa penusukan itu bisa terjadi. Menurut dia, ada sedikit kondisi lengah dari segi pengamanan. Kemudian, La Nyalla, menanggapi informasi soal isu penusukan Wiranto merupakan settingan. Dia tidak sepakat dengan anggapan itu. 

"Saya yakin betul ini bukan settingan, mana mungkin mau di setting untuk ditikam. Apalagi beliau ini kan pejabat tinggi, dan saya tanya tadi hasil operasi itu 47 cm usus dipotong baru disambung, kalau 47 cm itu kan sama dengan setengah meter," ungkapnya. 

Kondisi seperti ini menurut dia menegaskan bahwa dugaan settingan itu tidak benar. "Jadi masa settingan, mau korbankan diri kita," tegas La Nyalla.  

Hingga saat ini, sudah tiga hari Menkopolhukam Wiranto dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Sejumlah petinggi negara pun sudah menjenguk Wiranto, mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan MPR RI, Zulkifli Hasan dan Fadel Muhammad hingga mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto. 

Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto mengalami peristiwa penusukan  di Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten Kamis (10/10). Penusukan dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana Binti Sunarto. 

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto terpapar jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Dia juga menegaskan ada dugaan pelaku penusukan terkait dengan jaringan JAD Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement