REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, menegaskan peristiwa penusukan yang menimpa Menkopolhukam Wiranto bukan merupakan settingan. La Nyalla mengungkapkan Wiranto menjalani pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter (cm) akibat peristiwa penusukan itu.
"Yaa saya prihatin ya melihat kejadian ini, dan itu bisa terjadi bukan hanya kepada Pak Wiranto. Bisa juga terjadi kepada diri saya atau yang lainnya. Prinsipnya saya melihat aparat keamanan akan lebih fokus untuk mengamankan yang seperti ini," ujar La Nyalla kepada wartawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).
Dia melanjutkan, pihaknya sedang mempelajari mengapa penusukan itu bisa terjadi. Menurut dia, ada sedikit kondisi lengah dari segi pengamanan. Kemudian, La Nyalla, menanggapi informasi soal isu penusukan Wiranto merupakan settingan. Dia tidak sepakat dengan anggapan itu.
"Saya yakin betul ini bukan settingan, mana mungkin mau di setting untuk ditikam. Apalagi beliau ini kan pejabat tinggi, dan saya tanya tadi hasil operasi itu 47 cm usus dipotong baru disambung, kalau 47 cm itu kan sama dengan setengah meter," ungkapnya.
Kondisi seperti ini menurut dia menegaskan bahwa dugaan settingan itu tidak benar. "Jadi masa settingan, mau korbankan diri kita," tegas La Nyalla.
Hingga saat ini, sudah tiga hari Menkopolhukam Wiranto dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Sejumlah petinggi negara pun sudah menjenguk Wiranto, mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan MPR RI, Zulkifli Hasan dan Fadel Muhammad hingga mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto mengalami peristiwa penusukan di Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten Kamis (10/10). Penusukan dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana Binti Sunarto.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto terpapar jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Dia juga menegaskan ada dugaan pelaku penusukan terkait dengan jaringan JAD Bekasi.