Sabtu 12 Oct 2019 11:49 WIB

Bandara Internasional Syamsuddin Noor Beroperasi November

Bandara Internasional Syamsudin Noor diharapkan mampu mendongkrak ekonomi Kalsel.

Pekerja beraktivitas di proyek terminal baru Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (9/10/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Pekerja beraktivitas di proyek terminal baru Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (9/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengatakan pembangunan Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru yang baru telah mencapai 86 persen. Bandara tersebut siap soft launching pada pertengahan November 2019.

Sahbirin mengatakan, ia sangat bangga dengan hasil pengembangan bandara baru tersebut. "Saya merasa bangga sekali melihat hasil pembangunan bandara yang baru ini, arsitekturnya luar biasa indah. Bila dilihat dari atas, bentuknya seperti permata, yang merupakan simbol kekayaan Kalsel," katanya, Jumat (11/10).

Baca Juga

Dia berharap, setelah soft launching, pada akhir tahun atau bertepatan dengan puncak HKSN pada Desember 2019, Presiden Joko Widodo bisa hadir meresmikan operasional Bandara Internasional Syamsuddin Noor yang sejak puluhan tahun ditunggu warga Kalsel.

"Semoga pada saat itu, Bapak Presiden Joko Widodo tidak berhalangan hadir," katanya.

photo
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Keberadaan Bandara Internasional Syamsudin Noor diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor di provinsi Kalsel. Seiring dengan perubahan status menjadi bandara internasional, diharapkan nantinya Bandara Syamsudin Noor mendapatkan kelengkapan untuk melakukan penerbangan rute internasional yang hingga kini masih belum dimiliki.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain, penetapan kawasan kepabeanan dan persyaratan lainya yang masih dalam tahap pengurusan. Saat ini, pemerintah sedang berupaya melakukan kerja sama penerbangan dengan beberapa negara tujuan, seperti Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.

Berdasarkan catatan penerbangan dari PT Angkasa Pura, pasar terbesar merupakan jamaah umrah karena setiap minggu ada dua penerbangan dengan jumlah penumpang sekitar 350 orang setiap kali terbang. Project Manager Proyek Bandara Dadang Dian Hendiana saat mendampingi rombongan pimpinan daerah memastikan, dengan kemajuan pembangunan yang kini telah mencapai 86 persen, maka pada pertengahan November dia optimistis bandara baru bisa dioperasikan.

"Optimistis pada pertengahan November bandara baru bisa operasional," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement