REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam beberapa hari terakhir ini mulai antre mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal itu dipicu permintaan konsumen meningkat, sedangkan stok terbatas.
"Yang paling parah di beberapa SPBU di Kota Palu sudah tidak lagi menjual BBM jenis solar," kata Rudy, seorang sopir truk, di Palu, Sabtu (12/10).
Ia mengatakan kelangkaan solar sudah berlangsung hampir sebulan terakhir. Setiap hari, kata dia, pengemudi truk harus mengantre berjam-jam untuk bisa mendapatkan bahan bakar itu.
"Beberapa kali saya antre dari malam hari, nanti mendapatkan BBM pada pagi hari," kata sopir truk yang sehari-hari mengangkut material pasir untuk kebutuhan pembangunan Jjembatan V di Kota Palu.
Hal senada juga disampaikan Sukirman. Sopir mobil boks itu membenarkan sulitnya memperoleh solar di SPBU. Menurut dia, hanya ada beberapa SPBU di Kota Palu yang menjual BBM solar. "Itu pun tidak setiap hari," ujar Sukirman.
Untuk bisa mendapatkan solar, ia harus antre dahulu. "Kalau tidak ikut antre, jangan berharap bisa memperoleh solar," katanya.
Bukan hanya solar yang langka di SPBU, tetapi dalam beberapa hari ini BBM lainnya, seperti Premium dan Pertalite juga mulai langka. Warga yang mengisi kendaraan mereka pun harus antre .
"Ini baru berlangsung beberapa hari terakhir ini," kata Ridwan, seorang pemilik kendaraan roda empat.
Sementara, informasi dari pihak SPBU mengatakan kelangkaan terjadi karena pendistribusian BBM ke SPBU karena salah satu kapal pengangkut BBM mengalami kerusakan.