Sabtu 12 Oct 2019 03:22 WIB

Pasar Wiradesa Diusulkan untuk Direvitalisasi

Target pembangunan 5.000 unit Pasar Rakyat di Indonesia sudah terlampaui.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Perajin memproduksi kerajinan berbahan batik di Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (2/10). Kerajinan yang memanfaatkan limbah kain batik yang kemudian ditempel di pot, vas bunga, kendi dan miniatur kapal sebagai sampul tersebut sebagai wujud pemanfaatan daur ulang kain perca batik itu dijual Rp25.000-Rp300 ribu dan dipasarkan di sejumlah kota di Pulau Jawa.
Foto: Harviyan Perdana Putra/Antara
Perajin memproduksi kerajinan berbahan batik di Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (2/10). Kerajinan yang memanfaatkan limbah kain batik yang kemudian ditempel di pot, vas bunga, kendi dan miniatur kapal sebagai sampul tersebut sebagai wujud pemanfaatan daur ulang kain perca batik itu dijual Rp25.000-Rp300 ribu dan dipasarkan di sejumlah kota di Pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto, menyatakan telah mengusulkan pada Presiden, Menteri Perdagangan dan Menteri PUPR, agar Pasar Wiradesa di Kabupaten Pekaloingan bisa direvitalisasi. Terkait usulan tersebut,  Dirjen mendatangi langsung pasat Wiradesa, untuk mengetahui secara langsung kondisi pasar.

''Kami dan tim dari Ditjen ingin meninjau langsung kondisi pasar untuk melihat situasi dan kondisinya. Dari pengamatan kami, kondisi pasar memang perlu dilakukan revitalisasi,'' jelasnya, Jumat (11/10).

Dalam program sebelumnya, Suhanto menyatakan, pemerintah melalui Kementrian Perdagangan memiliki program revitalisasi pasar berupa pembangunan Pasar Rakyat. Selama kepemimpinan Presiden Jokowi,  target pembangunan 5.000 unit Pasar Rakyat  sudah terlampaui.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dalam kesempatan itu mengaku untuk program revitalisasi pasar Wiradesa ini dibutuhkan anggaran sekitar  Rp 140 miliar. ''Untuk kegiatan ini, Pemkab sudah mengalokasikan anggaran dana  pendukung dari APBD. ''Mudah-mudahan, tak lama lagi Pasar Wiradesa bisa segera direvitalisasi,'' katanya.

Pasar Wiradesa, jelas Asip, merupakan pasar tradisional besar yang menempati lahan seluas 1,8 hektare. Pasar ini menampung sekitar 2.000 pedagang, dengan berbagai jenis bahan dagangan. ''Lokasinya juga sangat strategis karena berada di  jalur pantura. Karena itu, dalam proses revitalisasi ini kami berharap bisa  ditata sebaik mungkin agar tidak menimbulkan kemacetan,'' katanya.

Bila pasar telah direvitalisasi, Asip menyebutkan, pedagang hanya akan dikenakan biasa sewa yang sangat murah. Hal ini mengingat biaya pembangunan pasar, menggunakan dana pemerintah baik dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Bukan menggunakan dana pihak ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement