REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota Ambon melakukan verifikasi bangunan perkantoran yang rusak akibat gempa bumi magnetudo 5,2 yang mengguncang kota itu, Kamis (10/10). "Hari ini kita telah melihat langsung kondisi bangunan perkantoran yang rusak, sekaligus konfirmasi data di lapangan sehingga dapat ditindaklanjuti untuk prioritas perbaikan bangunan," kata Wali kota Ambon Richard Louhenapessydi Ambon, Jumat (11/10).
Menurut dia, verifikasi bangunan kantor pemerintah yang rusak dilakukan agar mendapat prioritas perbaikan guna pelayanan kepada masyarakat. Fasilitas kantor pemerintah yang mengalami kerusakan, yakni gedung kantor UPTD Meterologi, Ambon music Office (AMO), gedung perkantoran Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) dan Balai Kesehatan Mata Ambon -Vlissingen di kawasan Passo.
Tiga gedung kantor mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak bisa ditempati. Kerusakan cukup parah terjadi di gedung Meterologi dan gedung yang ditempati dua dinas. "Saya rasa yang menjadi prioritas perbaikan adalah Balai Kesehatan Mata Ambon Vlissingen, ada bagian yang harus ditangani sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan," ujarnya.
Sementara kantor AMO, setelah dilihat akan direnovasi karena kerusakan yang terjadi di bagian atas. Sementara struktur bangunannya masih baik.
Gedung kantor Dinas Sosial dan DP3AMD tidak dapat ditempati dan harus dicari lokasi kantor yang baru. Hal ini agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan.
"Saya telah memerintahkan Bagian Keuangan Aset Daerah serta Bagian Umum Pemkot untuk mencari lokasi kantor yang baru. Jika ada bangunan yang kosong dapat ditempati sementara atau mencari gedung untuk dikontrak," ujarnya.
Richard mengakui, gedung Kantor Meterologi mengalami kerusakan serius sehingga harus dibangun baru. "Saya telah melaporkan ke Menteri Perdagangan, termasuk juga kondisi Pasar Passo setelah ditinjau Dirjen Perdagangan akan mendapat perhatian," ujarnya.