Jumat 11 Oct 2019 16:05 WIB

Sidak ke SMAN 1 Singorojo, Gubernur Jateng Kagum

Ganjar ingin semua kegiatan belajar-mengajar di wilayahnya bisa menerapkan GSM.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Ganjar Pranowo
Foto: Antara/Andika Betha
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kagum dengan pelaksanaan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), yang telah diimplementasikan oleh sejumlah sekolah di Kabupaten Kendal. Hal ini terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan gubernur, ke sekolah yang telah menerapkan GSM, di SMAN 1 Singorojo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (11/10).

Menurutnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut sekarang sudah berbeda. Pun demikian dengan suasana di ruang kelas yang kian dinamis karena proses belajar sudah meninggalkan cara konvensional.  

“Saya senang, karena terasa sekali perubahannya. Sekarang suasana kelas saja sudah berbeda, tidak terlalu kaku, penuh karya kreasi siswa. Sehingga semakin menarik dan membuat para siswa lebih ceria,” kata Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah, hari ini memang melakukan sidak di SMAN 1 Singorojo. Kedatangan gubernur yang tidak disangka membuat sejumlah guru di sekolah ini pun tak luput ikut kebingungan.

Seperti lazimnya, setelah tiba gubernur langsung melihat sejumlah ruangan yang ada di sekolah tersebut. Seperti ruang OSIS, sejumlah ruang kelas hingga hingga melihat kebersihan toilet sekolah.

Saat mengunjungi ruang kelas, Ganjar menemukan ruangan yang acak- acakan. Meja dan kursi tidak tertata rapi. Selain itu, hampir semua ruangan di sekolah itu penuh dengan gambar dan tempelan kertas serta lukisan yang ditempel di dinding.

Kegiatan belajar-mengajarnya pun tidak seperti sekolah biasanya. Para siswa tampak duduk lesehan dalam formasi melingkar sambil berdiskusi. Sementara lembaran dan potongan-potongan kertas tampak berserakan di lantai.

Proses diskusi berjalan dengan dinamis, interaksi para siswa dengan guru dalam diskusi ini pun terbangun dengan intens dan suasananya tak lagi terhalang oleh batasan antara guru dengan siswa.

“Memang seperti inilah proses belajar, di sekolah yang telah menerapkan program gerakan sekolah menyenangkan. Kegiatan belajar mengajarnya juga semakin menyenangkan,” lanjut gubernur.

Format kelas, jelasnya, sudah tidak lagi formal dan dapat didesain sesuai kesenangan masing-masing siswa. Antara guru dengan siswa juga tidak ada sekat, mereka berbaur dan saling mendukung.

“Ini keren, anak- anak ini bisa acak- acak kelasnya sesuai kebutuhan dan kesepakatan bersama saat belajar. Lihat saja, mereka senang, interaksi dengan guru juga terbangun dalam proses belajar ini sangat bagus,” kata Ganjar menambahkan.

GSM, masih kata gubernur, memang sedang dikebut penerapannya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Ada sejumlah sekolah yang dijadikan sebagai pelopor bagi sekolah model ini.

Salah satunya memang SMAN 1 Singorojo di Kabupaten Kendal ini. Lainnya sejumlah sekolah yang ada di wilayah Kota Semarang serta Kabupaten Semarang.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah inipun menginginkan, semua kegiatan belajar mengajar di sekolah  SMA/ SMK/ SLB Negeri di daerahnya dapat menerapkan proses belajar di  sekolah seperti ini.

Sekarang sudah diujicobakan di beberapa sekolah, nantinya semua sekolah yang ada di Jawa Tengah bakal menerapkan GSM ini. “Saya menginginkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah jadi menyenangkan, sehingga ilmu cepat masuk. Anak-anak riang dan mereka akan rindu untuk bangun pagi dan pergi ke bersekolah lagi,” kata Ganjar.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Singorojo Kendal, Dian Milasari mengamini adanya perubahan kegiatan belajar yang cukup signifikan, setelah SMAN 1 Singorojo ini menerapkan GSM ini.

Menurutnya, para siswa semakin semangat belajar dan semakin kreatif di sekolah. Pun demikian dengan para guru. Para pengajar juga semakin terbiasa dengan memunculkan beragam kreatifitas dalam kegiatan belajar mengajar.

Ia juga mengakui sebagai salah satu sekolah yang menjadi uji coba penerapan GSM tentu masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan.  Karena semua ini bagian dari proses  

“Namun saya melihat, sudah banyak sekali perubahan yang terjadi maupun manfaat bagi lingkungan sekolah, setelah program sekolah menyenangkan diterapkan di SMAN 1 Singorojo ini,” ujarnya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement