Jumat 11 Oct 2019 00:16 WIB

Menhan Ingatkan Pengawalan Menteri Lebih Waspada

Menkopolhukam Wiranto diserang saat kunjungan ke Pandeglang, Banten.

Red: Nur Aini
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan) menjawab pertanyaan dari wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan) menjawab pertanyaan dari wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan para pengawal untuk lebih waspada menjaga keamanan pejabat/menteri.

"Waktu saya lihat tayangan terjadinya penusukan, pengawalnya tidak ada yang berjaga-jaga di belakang Pak Wiranto. Seharusnya penjagaan dilakukan di belakang, bagian kanan, dan kiri. Ini pelajaran penting bagi para pengawal pejabat untuk waspada terhadap siapa saja," kata Menhan kepada wartawan saat diminta tanggapannya terhadap pengamanan pejabat/menteri di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (10/10).

Baca Juga

Menurut dia, sering kali petugas keamanan melupakan pengamanan terhadap para pejabat lantaran sudah merasa aman.

"Akan tetapi, justru teroris akan mencari celah dan melihat kapan titik lemahnya. Sama saja kalau kita operasi perang atau bertempur, 1 sampai 2 bulan masih ketat. Namun, menjelang 12 bulan sudah lain lagi," kata Ryamizard.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu menegaskan bahwa pengamanan terhadap presiden dan pejabat negara tidak boleh lengah.

"Dari awal sampai akhir (kegiatan) haru selalu siap siaga," tuturnya.

Ryamizard mengaku SOP pengamanan pejabat negara sudah ada namun perlu selalu waspada untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada.

"Sudah ada SOP-nya. Kalau sudah lama kan lupa, apalagi pengawal saya 5 tahun mendampingi saya gitu-gitu aja. Malahan saya sering mengingatkan kepada ajudan saya untuk selalu waspada. Saya kan 14 tahun di daerah operasi, jadi mengerti," kata Ryamizard.

Menhan mengaku heran mengapa Menko Polhukam Wiranto menjadi sasaran yang diduga adalah teroris. Ia prihatin atas peristiwa yang menimpa Wiranto yang ditusuk di Pandeglang, Banten.

"Saya prihatin kepada Pak Wiranto yang lebih senior daripada saya terkena seperti itu. Kita berharap tidak terjadi lagi," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement