Kamis 10 Oct 2019 23:00 WIB

Jatim Siap Kirim Inseminator Ke Provinsi Lain

Inseminator berperan penting dalam peningkatan populasi sapi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri rapat koordinasi dan peningkatan kapasitas SDM pelaksana Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di Surabaya, Kamis (10/10).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri rapat koordinasi dan peningkatan kapasitas SDM pelaksana Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di Surabaya, Kamis (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan siap membantu provinsi lain dalam menyukseskan target pemerintah untuk mewujudkan  swasembada protein hewani. Salah satu program yang tengah digalakkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian yaitu Program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting). Yakni program peningkatan populasi ternak melalui kawin suntik.

"Jumlah inseminator dan pemeriksa kebuntingan di Indonesia masih terbatas. Sementara di Jawa Timur, tenaga kami cukup berlebih. Kami siap memberi dukungan kepada provinsi lain yang membutuhkan," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis (10/10).

Baca Juga

Inseminator adalah petugas yang melaksanakan inseminasi buatan dengan menyuntikkan semen beku atau sperma ternak ke tubuh sapi betina. Inseminator berperan penting karena merupakan aktor utama dalam melakukan aktivitas inseminasi.

Khofifah memaparkan, jumlah inseminator di Jawa Timur saat ini mencapai 1.438 orang. Sebanyak 1.295 orang atau sekitar 90 persen di antaranya telah mengantongi sertifikat kompetensi profesi dari lembaga sertifikasi profesi.

"Sementara jumlah Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKB) dan Asisten Teknik Reproduksi (ATR) masing-masing berjumlah 1.051 orang dan 600 orang," kata Khofifah.

Jawa Timur, lanjut Khofifah, siap menjadi role model bagi peningkatan jumlah populasi sapi di Indonesia. Hingga quartal IV Tahun 2019, jumlah populasi sapi di Jatim tercatat sebanyak 4.7 juta ekor. Meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 4,6 juta ekor.

Angka kelahiran sapi di Jatim, kata dia, mencapai 1.396.116 ekor per tahun. Jumlah itu melampaui target nasional yang berada di angka 1.300.000 ekor. "Prinsipnya kami siap berbagi ilmu, membantu Kementan dan provinsi lain untuk memenuhi target swasembada protein hewani," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, sebagai tulang punggung nasional dalam percepatan peningkatan populasi sapi, Jawa Timur ditargetkan dapat melakukan Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) sebanyak 1.3 juta ekor (43 persen dari target kawin suntik nasional). Harapannya diikuti terjadinya kelahiran 1 juta ekor (52 persen dari target kawin suntik nasional).

"Kami ingin Jawa Timur bisa terus menjadi wilayah penghasil sapi-sapi berkualitas. Karenanya, Pemprov Jatim secara konsisten memperhatikan dan mendorong usaha peternakan rakyat," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement