Kamis 10 Oct 2019 09:51 WIB

Debat dengan Emil Salim, Arteria: Ini Sudah Didesain

Arteria menuding, debat tersebut sudah didesain seolah untuk menyudutkan DPR.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan.
Foto: DPR RI
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan merasa tidak masalah dengan kecaman warganet atas sikapnya saat berdebat dengan Ekonom Emil Salim dalam acara 'Mata Najwa' yang disiarkan Trans7. Arteria menuding, debat tersebut sudah didesain seolah untuk menyudutkan DPR.

"Awalnya kan saya sangat sopan, tapi ini kan sudah didesain," kata Arteria saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/9) pagi. Arteria menyayangkan, dalam program tersebut Emil Salim menurut dia hanya dimanfaatkan untuk menyampaikan hal di luar kapasitasnya.

Baca Juga

"Tidak emosi. Saya hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau," ujar Arteria.

Awalnya, Arteria mengklaim sangat sopan terhadap Emil Salim. Namun, menurut Arteria, tidak tepat kalau Emil Salim dengan latar belakang ekonom tiba-tiba berbicara soal hukum terkait Revisi UU KPK.

"Beliau tidak memahami dengan benar materi muatan yang ada di Revisi UU KPK, tiba-tiba berpendapat banyak kelirunya, sudah dicoba untuk diklarifikasi tapi justru menyerang kehormatan, tidak hanya menghina, bahkan menista kami, tapi juga institusi DPR," kata dia.

Arteria pun menyatakan diri tetap berpegang pada apa yang diyakininya. Ia menyatakan, akan terus mempertahankan argumennya soal UU KPK tersebut.

"Bagi saya ini masalah perjuangan ideologi, saya datang untuk melakukan dialektika kebangsaan, bukan untuk debat kusir dan penggiringan opini. Dari sejak awal saya melihat ini sudah tidak sehat," ucap Arteria.

Ia pun menyayangkan pergeseran pembahasan soal Perppu menjadi pembahasan sikap dirinya. "Sekarang yang dibahas bukan Perppu lagi, tapi sikap saya yang kurang sopan. Lah, kita ini belajar jujur dan menyatakan yang benar saja tidak berani," ujar Arteria.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement