SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM --- Kasus pelecehan seksual atas siswi kelas 2 SMP di Gemolong, Sragen, berinisial S oleh pacarnya berinsial A, memantik reaksi dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Bupati mengaku sangat prihatin dengan kasus yang sedang viral itu dan meminta dinas pendidikan serta orang tua siswa meningkatkan pengawasan. “Secara resmi saya belum dapat laporan. Tapi, saya sungguh sangat prihatin mendengar itu,” kata Bupati Yuni kepada Joglosemarnews.com saat ditemui di Stadion Taruna Sragen.
Yuni menyampaikan kasus itu harus menjadi perhatian bagi semua pihak baik orang tua, sekolah maupun dinas terkait. Ia mengimbau kepada siswa untuk bijak menggunakan media sosial, internet dan teknologi digital lainnya.
Ia meminta kepada siswa untuk tidak berperilaku di luar norma-norma agama. Menurutnya, kasus itu juga harus menjadi perhatian bagi dinas pendidikan agar lebih intens memberikan imbauan kepada anak-anak.
Atas insiden asusila yang viral itu, Yuni meminta Dinas Pendidikan lebih mengintensifkan pemeriksaan atau razia terhadap konten HP milik siswa.
“Sebenarnya itu secara berkala sudah kita minta dilakukan pengecekan oleh sekolah. Selama ini tidak hanya merespon ketika ada persoalan saja. Tapi mungkin dinas pendidikan harus lebih intensif lagi melakukan razia HP siswa,” tukasnya.
Tak hanya dinas dan sekolah, bupati juga meminta orangtua lebih memperhatikan lagi terhadap anak-anaknya di rumah maupun pergaulan di lingkungan.
“Orangtua jangan hanya mau merintah tapi tidak mau tahu kondisi psokologis anak. Orangtua biasanya menyerahkan pendidikan ke sekolah dan melepas begitu saja. Sementara kadang anak-anak punya media komunikasi yang bisa menjangkau manapun tanpa ada pengawasan. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tandasnya.
The post appeared first on Joglosemar News.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
