Rabu 09 Oct 2019 22:39 WIB

Pengacara Munarman Sebut Kliennya Dicecar 18 Pertanyaan

Pertanyaan itu mengenai isi percakapan Munarman dengan salah satu tersangka, yakni S.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Juru bicara FPI Munarman
Foto: Antara/Wira Suryantala
Juru bicara FPI Munarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Azis Yanuar, mengatakan, pemeriksaan kliennya sebagai saksi terkait dugaan penganiayaan terhadap Ninoy Karundeng terdiri dari 18 pertanyaan. Azis menyebut, pertanyaan itu meliputi mengenai isi percakapan Munarman dengan salah satu tersangka, yakni S. 

"Tadi ada 18 pertanyaan seputar WA dari dan ke Bang Munarman dan ke salah satu yang ditahan Pak Supriyadi, seputar itu saja," kata Azis kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/10) malam. 

Baca Juga

Azis mengungkapkan, isi percakapan keduanya terjadi selang dua hari setelah dugaan penganiayaan terhadap Ninoy. Karena itu, ia menilai substansinya cukup jauh. 

"Itu isi WA dua hari setelah kejadian tanggal 30 (September) yang terkait dengan Ninoy, agak jauh sebenarnya subtansinya," ujar dia.

Ia menambahkan, pemeriksaan terhadap Munarman sebenarnya sudah selesai sejak sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, hingga pukul 21.20 WIB, Munarman belum keluar dari gedung Resmob Polda Metro Jaya. 

Azis menuturkan, penyidik saat ini sedang mengkonfrontir keterangan Munarman dengan keterangan tersangka Supriyadi. "Kalau alasannya teknisnya bahwa keterangan dari pak Munarman mau dikonfrontir dari Pak Supriyadi. Tapi ada alasan lain yang kita enggak tahu juga," ungkapnya. 

Sekelompok orang yang berunjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Senin (30/9), membawa paksa Ninoy Karundeng yang sedang mendokumentasikan pedemo akibat terkena gas air mata. Massa yang berkelompok itu lantas merampas telepon seluler dan membawa paksa Ninoy ke sebuah tempat di sekitar lokasi kejadian.

Para pelaku juga memeriksa foto dan dokumentasi telepon seluler Ninoy, hingga menyalin data yang tersimpan dalam laptop Ninoy. Mereka pun menganiaya relawan Jokowi tersebut. 

Tidak sampai di situ, Ninoy juga sempat diintrogasi dan diancam dibunuh hingga mayatnya akan dibuang di tengah kerumunan massa aksi unjuk rasa. Penganiayaan itu berakhir setelah mereka memesan jasa GoBox untuk memulangkan Ninoy beserta sepeda motor yang telah dirusak pada Selasa (1/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement