Rabu 09 Oct 2019 20:22 WIB

PT MSS Siap Ganti Rugi Kerusakan Rumah yang Tertimpa Batu

Perusahaan tidak menyangka ada dampak runtuhnya bongkahan batu di luar titik ledakan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Pemukiman warga di Desa Sukamulya, Kabupaten Purwakarta, dihujani batu yang berasal dari peledakan batu perusahaan tambang, Selasa (8/10).
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Pemukiman warga di Desa Sukamulya, Kabupaten Purwakarta, dihujani batu yang berasal dari peledakan batu perusahaan tambang, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) selaku perusahaan tambang di Kampung Cihandeuleum Desa Sukamulya, Kabupaten Purwakarta siap mengganti rugi kerusakan rumah warga. Hal ini menyusul bongkahan batu yang menimpa rumah warga akibat proyek pertambangan PT MSS.

Direktur Teknik PT MSS Bambang Yukada mengatakan pihaknya akan mengganti seluruh kerugian dari musibah yang terjadi pada Selasa (8/10) siang kemarin. Terutama dalam perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan.

“Saya harus selesaiakan (ganti rugi) dan ini secepatnya. Kita harus tanggungjawab apalagi terutama yang rumah rusak,” kata Bambang di lokasi kejadian, Rabu (9/10).

Bambang menuturkan pihaknya juga berencana membuat saluran semacam tanggul di sekitar bukit untuk mengantisipasi kejadian serupa ke depannya. Tanggul ini akan menjadi jalur untuk menahan runtuhnya bebatuan di bukit menuju pemukiman. Menurutnya tanggul ini sudah berjalan pembangunannya. Hanya saja belum selesai menuju lokasi yang saat ini menjadi titik rumtuhnya bongkahan

Ia menjelaskan saat terjadi runtuhnya batu memang pihaknya tengah meledakan batu (blasting) di bagian bukit yang menjadi titik tambang. Ia menegaskan pihaknya sudah menjalankan sesuai prosedur dan tidak menyangka ada dampak runtuhnya bongkahan batu di luar titik ledakan. Ia memperkirakan jatuhnya batu akibat getaran ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

”Padahal yang kita tembak bukan yang dilereng ini. Itu kan harus dibor dulu yang sebelah sana. Tapi namanya ledakan menimbulkan getaran. Ini sudah nggak tahan. Mungkin kemarau kan kering jadi lepas,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, setiap akan melakukan aktivitas peledakan pihaknya selalu menyiapkan petugas keamanan ke lokasi pemukiman. Petugas keamanan ini selalu memastikan kondisi steril dan aman sebelum batu diledakan. Ia pun mengaku pihaknya bersedia dilakukan penyelidikan berkaitan aktivitas tambang tersebut oleh kepolisian maupun inspektorat pertambangan.

Jika hasilnya ada unsur kelalaian pihaknya siap menerima tindaklanjut yang akan diberikan. Namun jika harus ditutup beroperasi, tentu hal ini akan berdampak pada warga sekitar yang juga bekerja di PT MSS yang menggarap lahan tambang di kawasan tersebut seluas 41,9 hektar.

“Itu 76 persen warga sini semua (bekerja). Makanya itu yang saya selalu bicara kalau tutup mah gampang tapi masalahnya warga sini bagaiamana dengan nganggurnya berapa orang,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement