REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, memperkirakan sampai saat ini luasan hutan yang terbakar di kawasan wisata Kawah Putih, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung mencapai 20 hektare. Sampai saat ini, sejumlah titik api masih menyala. Sehingga, ditaksir lahan hutan yang terbakar akan meluas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin, mengatakan, kebakaran lahan hutan di kawasan Kawah Putih, terjadi sejak Senin (7/10) kemarin. Hingga saat ini, titik api belum bisa dipadamkan secara keseluruhan. Dari total luas baku lahan 449,17 hektare, yang terdata telah terbakar mencapai 20 hektare.
"Tapi, bisa saja kebakaran ini meluas. Karena, sampai hari ini api belum bisa dipadamkan secara keseluruhan," ujar Enjang, Rabu (9/10).
Jenis tanaman yang terbakar itu, yakni vegetasi hutan. Seperti, pohon cantigi, pakis andam, alang-alang, serta rumput serasah kering. Penyebab kebakaran itu, diduga dilakukan oleh pihak yang tak bertanggungjawab. Beruntung, dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Untuk penanganan kebakaran hutan ini, lanjut Enjang, tahap awal yaitu dengan membuat parit dan penyiraman. Penyiraman ini dilakukan oleh tim gabungan, salah satunya dari Damkar. Supaya, api tidak meluas.
Lalu, jajarannya menggelar rapat koordinasi dengan Polrea Bandung, Dandim 0609, BPBD provinsi, Perhutani, Damkar, pengelola wisata Kawah Putih, serta relawan dan masyarakat. Untuk sementara, objek wisata Kawah Putih ini ditutup.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan, jajarannya bersama dengan unsur TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, kelompok pecinta alam dan masyarakat, membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan objek wisata Alam Kawah Putih. Selain itu, institusi ini membuka posko penanganan karhutla.
"Kami juga, membuat 10 pos pantau titik api. Setiap pos diisi sebelas personel gabungan untuk memantau api dan melakukan pemadaman manual," ujarnya.
Selain itu, pihaknya menugaskan 125 personel Polri, melakukan lokalisir api supaya tidak meluas. Dengan cara membuat pembatas api selebar kurang lebih empat meter. Serta, membantu petugas Damkar untuk mencapai titik api dalam melakukan pemadaman dan pendinginan area, baik yang sudah mau pun yang belum terbakar.
"Selain itu, bersama Forkopimda menggelar rapat untuk meminta bantuan BNPB yang bertujuan meminta pemadaman melalui helikopter dan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran," jelas Trunoyudo.