REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Sebuah permukiman di Kampung Cihandeleum RT 09 RW 05 Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta dihujani batu. Batu-batu besar dari area perbukitan menimpa rumah dan jalan di sekitarnya. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono membenarkan kejadian tersebut. Namun, diketahui batu-batu yang menimpa rumah warga bukan dikarenakan faktor alam.
“Itu diakibatkan kalau istilah kita bukan faktor alam. Tapi diduga kegagalan teknologi dari proyek karena ada perusahaan tambang PT MSS (Mandiri Sejahtera Sentra),” kata Wahyu saat dihubungi Republika, Selasa (8/10).
Ia menegaskan kejadian tersebut bukan longsor. Batu-batu berukuran kecil hingga besar dengan tonase diperkirakan mencapai 200 ton menimpa pemukiman sekitar pukul 13.00 WIB. Ia menuturkan pihaknya menerima laporan dari warga adanya ledakan batu saat PT MSS melakukan Blasting arau peledakan batu. Ledakannta menimpa rumah warga yang ada disekitar pemukiman warga.
“Dari hasil pengecekan dilapangan dan menurut keterangan saksi batu tersebut jatuh dari ketinggian sekira 500 meter kerumah warga yang ada di bawah gunung,” ujarnya.
Menurut dia, akibat kejadian ini tujuh bangunan mengalami kerusakan. Bangunan tersebut terdiri dari enam rumah warga rusak ringan dan berat serta satu gedung sekolah Madrasah Ibtidaiyah mengalami rusak ringan. Ia menyebutkan akibat kejadian tersebut diperkirakan kerugian mencapai Rp 460 juta. Warga yang menjadi korban pun menuntut ganti rugi pada perusahaan.
“Tindakan kami mengevakuasi warga ketempat yang aman dan mendata rumah yang rusak,” ujarnya.