Selasa 08 Oct 2019 17:18 WIB

Hutan Way Kambas dan Bukit Barisan Selatan Terbakar

Kebakaran kedua hutan kawasan dilindungi tersebut kemungkinan karena faktor alam.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Asap mengepul di kawasan Bukit Barisan terlihat dari Siulak, Kerinci, Jambi, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Asap mengepul di kawasan Bukit Barisan terlihat dari Siulak, Kerinci, Jambi, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim kemarau, hutan kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) wilayah Lampung ikut terbakar. Kebakaran kedua hutan kawasan dilindungi tersebut kemungkinan karena faktor alam. Saat ini kondisi hutan sangat kering.

 

Baca Juga

Kebakaran hutan di TNWK terjadi di wilayah Resor Susukan Baru, Seksi PTN Wilayah I Waykanan. Kebakaran terjadi pada Ahad (6/10) hingga Selasa (8/10) api masih belum bisa dipadamkan sepenuhnya. Petugas melakukan pemadaman untuk menghindari meluasnya kebakaran ke wilayah lain.

 

Sedangkan kebakaran yang terjadi di hutan kawasan TNBBS wilayah Lampung terjadi pada area Panas Bumi Danau Asam, Desa Sukamrga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Kebakaran hutan di wilayah tempat wisata alam tersebut juga diduga karena faktor alam.

 

Kepala Humas Balai TNWK Lampung Sukatmoko mengatakan, kebakaran hutan di wilayah TNWK terjadi karena kondisi lahan yang kering dan menimbulkan titik api. “Kondisi TNWK saat ini sangat kering (mudah terbakar, Red),” katanya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (8/10).

 

Menurut dia, kebakaran hutan terjadi sangat mengganggu habitat satwa yang ada dalam hutan. Namun, dampak dari kebakaran hutan petugas belum menemukan bangkai satwa yang mati di lapangan. Petugas masih konsentrasi melakukan pemadaman dibantu aparat lainnya termasuk warga sekitar.

 

Data yang diperoleh di Balai TNWK, peristiwa kebakaran di kawasan hutan TNWK sejak Januari hingga September 2019 telah terdata sebanyak beberapa kali dengan luasan hutan yang terbakar seluas 729 hektare.

 

Penanganan kawasan hutan yang terbakar dilakukan pihak Balai TNWK semaksimal mungkin dengan peralatan yang ada, agar tidak meluas. Personel yang melakukan pemadaman petugas TNWK dibantu TNI/Polri, dan masyarakat sekitar.

 

Sedangkan kebakaran yang terjadi di hutan TNBBS, pihak balai masih melakukan penyelidikan di lapangan. Berdasarkan keterangan Kabid Balai TNBBS Lampung Amri, kebakaran diduga karena faktor alam musim kemarau, yang menyebabkan ilalang menjadi kering dan mudah terbakar.

Artinya, kebakaran bukan karena ulah manusia secara sengaja. Bila ada oknum yang sengaja membakar kawasan hutan tersebut, Balai TNBBS siap mengajukan kepada menteri untuk memecatnya, bila dia pegawai.

 

Sedangkan DPRD Lampung Barat menyatakan, penyebab kebakaran hutan di TNBBS persisnya di lahan padang ilalang karena faktor alam. Kondisi padang ilalang sangat kering, sedangkan di wilayah tersebut mengandung api karena lahan panas bumi dan mudah terbakar.

 

Pengalaman Hari Kinaryo, anggota DPRD Lampung Barat, kawasan hutan di Suoh tersebut mudah terbakar karena mengandung api di wilayah panas bumi. Di wilayah Suoh, memang sumber api dari panas bumi yang diduga penyebab kebakaran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement