SUKABUMI, AYOBANDUNG.COM -- Kerugian material akibat bencana di Kabupaten Sukabumi sepanjang September 2019 mencapai Rp 3,2 miliar. Hal itu berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
"Kerugian terbesar berasal dari kejadian bencana kebakaran yang pada September lalu mendominasi kasus bencana," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa (8/10).
AYO BACA : Kebakaran Hanguskan 15 Kubung Jamur di Lembang
Menurut dia, besarnya kerugian bencana pada September karena kebakaran yang melanda beberapa lokasi, di kabupaten terluas di pulau Jawa dan Bali tersebut, cukup tinggi. Selain itu, seluruh rumah yang terdampak tidak ada yang berhasil diselamatkan.
Tidak hanya rumah, kebakaran tersebut menghanguskan harta benda milik korban seperti peralatan rumah tangga, elektronik, pakaian, hingga kendaraan. Belum lagi, ditambah kebakaran hutan dan lahan yang pada bulan lalu terjadi beberapa kasus.
AYO BACA : 5 Hektare Lahan Kawah Putih Terbakar, Api Terlihat Hingga Malam
Selain kebakaran, yang menjadi penyumbang terbesar kerugian akibat bencana adalah kekeringan di sejumlah lahan pertanian. Akibatnya, petani gagal panen. Kemudian, bencana lainnya yang terjadi sepanjang September yakni longsor yang mengakibatkan saluran air rusak sedang.
Dari rekapitulasi kejadian bencana selama September, BPBD mencatat untuk kasus kebakaran sebanyak 21 kejadian, kekeringan 15 kejadian, dan longsor satu kejadian. Adapun rumah yang terdampak sebanyak sebanyak 31 rumah dengan rincian 29 rusak berat dan dua rusak sedang.
"Meskipun kejadian bencana di September cukup tinggi, tetapi tidak ada korban jiwa hanya empat warga saja yang mengalami luka-luka seperti korban kebakaran namun sudah ditangani," tambahnya.
Daeng mengatakan, untuk Oktober 2019, sudah ada beberapa kejadian bencana yang tetap didominasi kebakaran. Pihaknya tidak henti-henti mengingatkan dan mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran dan selalu waspada. Hal ini karena musim kemarau cukup panjang sehingga kondisi wilayah menjadi kering dan rawan terjadi kebakaran.
AYO BACA : Kebakaran Lahan Kabupaten Bandung Meluas hingga 226 Hektare