Selasa 08 Oct 2019 15:21 WIB

Sebagian Kawah Putih Ditutup

Penutupan difokuskan di area swafoto Skywalk Cantigi Kawah Putih.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Suasana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Kawah Putih, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Selasa (8/10).
Foto: Abdan Syakura
Suasana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Kawah Putih, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagian lokasi di kawasan objek wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditutup sementara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penutupan dilakukan guna meminimalisasi adanya korban.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penutupan tersebut salah satunya difokuskan terhadap area Skywalk Cantigi yang merupakan tempat berswafoto di kawasan itu karena turut terbakar.

Baca Juga

"Kan tidak mungkin pengunjung dipersilakan masuk ke tempat yang terbakar untuk berswafoto. Namun untuk akses ke sana tetap bisa karena hanya beberapa titik saja, tidak keseluruhan terbakar, jadi sebagian yang ditutup," katanya di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Selasa (8/10).

Menurutnya petugas pemadam serta aparat kepolisian tidak mudah untuk melakukan pemadaman di kawasan tersebut. Karena, kata dia, lokasi yang terbakar berada di gunung dengan medan yang tidak rata.

"Di sana itu area gunung, butuh alat dan tidak bisa manual untuk memadamkan itu," katanya.

Saat ini, Polres Bandung dibantu Polda Jabar masih berupaya melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya karhutla tersebut. Menurutnya penyebab kebakaran bisa saja terjadi karena dua faktor, yakni faktor alam dan faktor manusia.

"Karena sekarang musim kemarau, tentu kan banyak alang-alang, rumput, serta pepohonan mengering, itu berpotensi karena bahan yang mudah terbakar," katanya.

Sedangkan untuk faktor manusia, katanya, bisa saja terjadi akibat disengaja maupun tidak sengaja.

Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat menjaga lingkungan. "Kalau disengaja kan perlu alat bukti penyelidikannya, kalau tidak sengaja bisa saja karena masyarakat membuang sampah sembarangan seperti puntung rokok, botol air mineral," kata dia.

"Botol terkena sinar matahari lalu seperti kaca pembesar yang membakar rumput, itu yang perlu diantisipasi," demikian Trunoyudo Wisnu Andiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement