Selasa 09 Oct 2018 01:30 WIB

Pemprov Jabar Komitmen Lestarikan Permainan Khas Pasundan

Permainan Khas Pasundan dinilai dapat menguatkan kebudayaan lokal

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

SUBANG, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berkomitmen melestarikan permainan tradisional khas Tanah Pasundan, seperti kolecer, lempar sarung, dan menari. Sebab, permainan tradisional Jabar dapat menguatkan kebudayaan lokal karena mengandung nilai-nilai kedaerahan.

Demikian dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Riksa Budaya Tematik dengan tema ‘Olahraga Tradisional dan Permainan Rakyat’ dalam rangka Pekan Kebudayaan Jabar 2019 di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang, Senin (7/10).

“Ini bagian dari komitmen Pemprov Jabar bersama DPRD untuk menguatkan kebudayaan lokal. Apalagi, kita tahu, sekarang anak-anak serba digital. Mainannya cuma jempol, tidak ada nilai filosofi dan motorik, kebersamaan,” kata Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil.

Pada acara tersebut, sekira 1.170 siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Subang memainkan kolecer secara bersamaan. Hal tersebut tercatat dalam Record Holders Republic sebagai permainan kolecer terbanyak di dunia.

AYO BACA : Masyarakat Diajak Lestarikan Permainan Tradisional

Menurut Emil, pemecahan rekor tersebut bertujuan untuk mengenalkan kembali kolecer dan permainan tradisional Jabar lainnya. Saat ini, kata dia, ada sekira 300 permainan tradisional yang tersebar di seluruh wilayah Jabar.

“Warisan permainan tradisional ada 300-an. Ada kolecer, lempar sarung, menari, dan lainnya. Sebenarnya bukan masalah pecah rekor, itu hanya simbol, tujuannya agar orang memerhatikan. Kita dukung permainan yang 300-an itu,” katanya.

Dengan melestarikan permainan tradisional, Emil optimistis banyak wisatawan baik nasional maupun mancanegara tertarik untuk datang ke desa-desa wisata di Jabar. Jika jumlah wisatawan terus menanjak, kesejahteraan masyarakat desa di Jabar tentu meningkat.

“Inilah pariwisata inklusif yang dapat dirasakan masyarakat,” katanya.

AYO BACA : Permainan Tradisional Didorong Masuk Kurikulum Nasional

“Orang datang menikmati budayanya. Orang datang menginap di rumah warga. Menikmati keindahan Subang. Mudah-mudahan ini jadi percontohan agar menjadi tempat terbaik di Jabar,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Subang Ruhimat mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat dan motivasi masyarakat untuk melestarikan serta mengembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal di Kab. Subang.

“Jabar, khususnya di Kab. Subang, menyimpan potensi yang luar biasa. Apabila mampu dikemas dengan baik, akan jadi aset tak ternilai harganya untuk membentuk karakter masyarakat yang tangguh, dan jadi penopang utama dalam mengembangkan potensi wisata daerah, yaitu Desa Wisata, Olahraga Tradisional, dan permainan rakyat,” katanya.

Oleh karena itu, kata Ruhimat, permainan tradisional di Jabar harus terus dilestarikan. Sebab, pengaktualisasian seni budaya merupakan salah satu penangkal yang baik untuk menjadi filter dari perkembangan teknologi, informasi, agar tidak kehilangan identitas diri.

“Seni budaya akan jadi budaya solusi yang tepat untuk pengembangan budaya di masa depan. Melalui kegiatan ini, mudah-mudahan dapat tumbuh mengembangkan masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Subang dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal,” ucap Ruhimat.

AYO BACA : Pertahankan Kaulinan Baheula Lewat Festival Permainan Tradisional

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement